Senin, 04 Mei 2015

Menuju negeri diatas awan, Dieng

Cerita ini ditulis untuk mengenang 1 tahun perjalanan menuju Dieng, jadi mohon maaf bila lupa-lupa sedikit. Hehe

Minggu, 4 Mei 2014

Selepas isya sambil menggendong keril aku pamit ke mama ku untuk meninggalkan rumah selama beberapa hari dan tentu saja meminta doa restu darinya agar perjalanan yang akan ku lalui nanti lancar. Dengan diantar abang ojek aku berangkat ke stasiun bekasi untuk menuju stasiun senen, tempat aku, kak lubeck dan panca berkumpul untuk menuju suatu daerah cantik bernama Dieng.

Dieng merupakan suatu daerah dataran tinggi yang terletak di daerah wonosobo, Jawa tengah. Untuk mencapai dieng, kami yang berangkat dari jakarta mempunyai 2 pilihan, naik bus langsung menuju Dieng atau naik kereta tapi transit di Purwokerto, karena berbagai hal kami memilih menggunakan kereta.

15 menit sebelum kereta berangkat, seluruh personil telah lengkap dan kami pun menuju kereta. Kereta progo merupakan kereta yang akan membawa kami menuju stasiun purwokerto keesokan harinya. Di dalam kereta kami lebih memilih tidur.

Sampai akhirnya kami pun terbangun karena riuh suara berisik para penumpang di dalam gerbong yang mengatakan bahwa ada kereta yang mengalami kecelakaan disekitar cirebon dan kereta yang kami tumpangi terkena dampaknya yaitu akan tertahan selama beberapa jam yang otomatis juga akan telat sampai purwokerto.

Senin, 05 Mei 2014

Benar saja, kereta yang kami tumpangi baru sampai stasiun purwokerto jam 12.30 padahal seharusnya kami sampai purwokerto jam 04.00 subuh. Kemana saja kami selama itu ? Tertahan lama disekitaran Brebes-Tegal-Slawi #pengalaman.

Di stasiun purwokerto kami bersih-bersih dulu setelah itu bergegas menuju terminal purwokerto menggunakan angkot dengan tarif Rp.3000. Jarak stasiun dengan teminal tidak terlalu jauh sekitar 15 menit kami sudah sampai di terminal purwokerto di terminal sudah banyak kenek bus yang menawarkan kami bus menuju wonosobo, kami pun langsung naik. Perjalanan yang akan kami tempuh untuk sampai pertigaan dieng - wonosobo sekitar 3 jam dengan kondisi bus yang penuh dan sopir bus yang ngebut mengendarainya aku yang tertidur beberapa kali hampir jatuh dan bangun kaget (?) dan orang sekeliling ku ngeliatin sambil bengong dan aku pun malu -____-

Di pertigaan antara dieng dan wonosobo kami diturunkan, dan aku membuat aib lagi. Iya. Aku hampir jatuh dan abang keneknya bilang ''ngantuk ya mba, itu temennya jangan ditinggalin dibelakang"
Aku cuma senyum aja -____-

Kami menunggu bus tujuan dieng di tempat semacem pangkalan ojek, ada 2 orang bapak-bapak sepertinya tukang ojek tapi yang 1 gak bawa motor sih. Mereka terlibat obrolan dengan kami, dengan kak lubeck sih lebih tepatnya. Mereka bilang bus menuju dieng yang lewat situ kalo sore begini sudah jarang (waktu itu sekitar jam 16.00) kalo mau naik motor aja nanti diantar sampai pasar disitu banyak bus menuju dieng, begitu bapak-bapaknya bilang dengan penuh keyakinan. Kak lubeck berdiskusi dengan Panca, aku sih ikut keputusan mereka aja. Hehehe maklum cewe sendiri jadi terima jadi aja.

"Kalo jalan jauh gak pak ke pasar?" tanya kak lubeck
''Sekitar 15 menit mas" sahut bapaknya.

Akhirnya, kami bertiga memilih jalan aja. Kami bersiap jalan menuju pasar untuk mencari bus menuju dieng namun, belum sempat kami jalan. bus menuju dieng lewat depan kami dan kami bergegas menaikinya dan bapak yang di pangkalan ojek tadi terlihat kesal. Hampir aja kami terkena tipu-tipu. Hehe

Aku memilih bangku paling belangkang, disamping rian dan fikri, teman aku di bus. Rian dan fikri baru duduk di bangku sekolah dasar aku dan kak lubeck banyak menanyakan kepada mereka tempat mie ongklok ( makanan khas daerah wonosobo ) dan tempat membeli oleh-oleh khas wonosobo yang terkenal di daerah sana. Mereka pun sangat antusias memberi tahu kami.

Perjalanan menuju dieng kami tempuh sekitar 90 menit disepanjang perjalanan kami disungguhi pemandangan yang memanjakan mata sekali, tak henti-hentinya aku berdecak kagum. SubhanAllah, sungguh indah ciptaan mu ya Rabb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar