Minggu, 17 Mei 2015

Gunung Lawu : Dari melipir hingga terjatuh-jatuh


Sabtu, 09 mei 2015

05:35 : kami berlima sudah sampai digerbang basecamp pendakian gunung lawu via cemoro kandang, kondisi basecamp masih tampak sepi pagi itu, segera kami bergegas menuju mushola yang terletak didalam basecamp untuk istirahat sejenak sebelum memulai pendakian, aku bergegas menunaikan sholat shubuh yang tertunda karena perjalanan tadi, panca dan huda mengurus perijinan pendakian, kak lubeck sedang berdiskusi dengan toilet sepertinya hahaha dan kak vai istirahat karena kondisinya yang mendadak down.

udara disekitar basecamp cemoro kandang pagi itu, dingin sekali. cuacanya pun terlihat mendung. sempat ragu untuk melanjutkan perjalanan tapi diurungkan kembali karena niat yang terlanjur membulat hahaha *duh bahasanya* pagi itu aku hanya berdoa kepada sang pencipta, semoga semesta mendukung perjalanan kami berlima pagi itu.

sambil menunggu kak vai yang memulihkan badannya, kami pun mempacking ulang barang bawaan kami. membagi sama rata keperluan kelompok seperti air dan makanan yang akan dimasak nanti. untuk kali ini keril ku bebas tugas hehehehe. sambil mempacking kami selingi dengan memakan gorengan yang dijajakan seorang ibu yang menghampiri kami sewaktu kami sedang asyik mempacking, harga gorengannya Rp.1000,- per buah. itung-itung sarapan hehehe.

07.30 : kondisi kak vai sudah membaik dan itu artinya petualangan akan segera dimulai, oiyaaa untuk biaya pendakian gunung lawu per-orang dikenakan biaya sebesar Rp.10.000,-
tiket masuk pendakian gunung lawu


sebelum memulai pendakian kami berdoa terlebih dahulu, memohon kepada sang pencipta agar senantiasa melindungi kami selama pendakian. berdoa dipimpin oleh panca selaku kapten pada pendakian kali ini.
 
suasana basecamp, sebelum memulai pendakian
selesai berdoa, kami melangkah meninggalkan basecamp. jalur pendakian cemoro kandang masih alami yaitu jalur tanah. trek awalnya pun terbilang masih landai, aku yang jalannya lelet masih bisa mengimbangi langkah-langkah para pria itu hehehe. pohon-pohon menjulang tinggi dikanan dan kiri jalur menambah sejuk udara pagi itu. namun, jalan tak selamanya landai beberapa menit berlalu trek sudah mulai menanjak namun tetap landai dan aku masih bisa mengimbangi langkah ku dengan langkah mereka, sampai pada akhirnya .... maag ku kambuh, padahal aku udah makan promag 2 butir -,- seperti biasa kalau maag ku kambuh aku pasti manggil uwa *re: muntah* tubuhku pun melemas dan sudah pasti langkah ku makin lelet.

akhirnya aku berjalan paling belakang bersama kak lubeck yang selalu mem-back up aku selama pendakian hehehe sementara itu trio macan *re : panca, kak vai & huda* sudah jalan terlebih dahulu. sudah beberapa jam berlalu tapi kami tak juga temui pos I, kami sempat senang ketika bertemu tanah lapang yang dapat didirikan 5-6 tenda, kami pikir itu pos I ternyata bukan. karena sudah kelelahan dan mata mulai mengantuk akibat kurang tidur akhirnya kami memutuskan untuk break sejenak disitu dan ternyata kak vai pun mendapat panggilan alam, sambil menunggu kak vai menunaikan kewajibannya aku lebih memilih memejamkan mata dan tanpa sengaja malah tertidur. 15 menit kira-kira aku tertidur di jalur dan terbangun karena suara bapak-bapak yang hendak turun.

"kalo mau istirahat di pos I aja mas, tempatnya enak. 15 menit lagi dari sini"
"iya pak" kami pun bergegas menuju pos I

benar saja 15 menit berlalu, kami sudah sampai di pos 1





gubuk yang terdapat di pos I
09.15 wib kami sampai di pos I, dipos I aku dan kak lubeck lebih memilih duduk di gubuk sementara trio macan asik foto-foto -,- kondisi gubuk di pos I ini sangat memprihatinkan banyak vandalisme dimana-dimana. mungkin dulunya gubuk ini merupakan seebuah warung atau memang sebuah bangunan yang sengaja dibuat untuk kita (para pendaki gunung lawu) beristirahat.

kami pun tidak lama-lama berada di pos I, setelah trio macan puas foto-foto kami melanjutkan perjalanan menuju pos II. trek menuju pos II masih sama seperti trek menuju pos I cuma bedanya jalur sudah agak tertutup dan matahari kesulitan menyinari langkah kami *ceilaaaahhh menyinari wkwk* jalan terus menanjak tapi bonus masih dengan mudah kita dapati, kita  juga dikasih bonus lebih yaitu pemandangan air terjun ya meskipun dari jauh dan kamera kami kesulitan mengambil gambarnya hehehe tapi cukup memanjakan mata kami.

di jalur menuju pos II ini ada kejadian lucu, jadi gini ceritanya. aku yang udah kelelahan seperti biasa sebentar-bentar minta break. waktu itu cuma ada aku dengan kak lubeck kita duduk sejenak di jalur dan ada seorang bapak yang sedang menebang pohon mengajak kami ngobrol tapi si bapak ngomongnya pake bahasa jawa sementara kita berdua hanya bisa sedikit-sedikit bahasa jawa, jadinya kita cuma bales pertanyaan si bapak dengan "apa pak?" "apa pak?" tapi si bapak tetep keukeuh gunain bahasa jawa, karena kita bertiga tidak bertemu pada titik temu, akhirnya aku dan kak lubeck melanjutkan perjalanan meninggalkan si bapak. lucu gak ? enggak yak ? garing iya hahaha

sekitar jam 11.30 wib kami berlima sampai di pos II, di pos II ini kami juga temui sebuah gubug tapi kondisi gubuk disini lebih memprihatinkan daripada gubuk di pos I tadi. gubuknya tinggal kerangkanya saja namun tetap beratap dan sewaktu kami tiba disan ada 1 buah tenda yang sepertinya sedang ditinggal penghuninya muncak.


di pos II kami menyempatkan diri untuk makan siang, menunya berupaa nasi bungkus dengan lauk telur ceplok, kerupuk dan sambal pecel yang kami beli tadi pagi sebelum memulai pendakian, 3 bungkus untuk 5 orang, makan siang hari itu terasa nikmat walaupun dengan lauk yang sederhana.
setelah makan siang kami menunaikan sholat djuhur, aku sholat lebih dahulu sementara para kaum adam berjamaah setelah aku. padahal aku mau ikutan berjamaah :(

setelah menunaikan sholat dan makan siang kami melanjutkan perjalanan menuju pos III, jalur yang kami lalui kali ini makin  menyempit. jalurnya cuma cukup satu orang jadi apabila berpapasan dengan pendaki lain yang beda jalur sama kami, kami harus minggir sejenak mempersilahkan untuk lewat terlebih dahulu. jalurnya pun menanjak dan sepanjang jalur kami ditemani kabut.

trek selanjutnya selepas trek yang menanjak adalah trek yang melipir, iya melipir. kita mengitari punggungan gunung gitu. kanan tebing dan kiri jurang. jalurnya pun sempit hanya untuk 1 orang, dan lagi-lagi kami ditemani kabut. padahal aku yakin pasti kalau cerah pemandangannya indah sekali tapi sayang, kabut terlalu setia menemani langkah kami. tapi disepanjang jalur aku masih bisa menemukan si cantik aulia edelweiss tapi ia belum berbunga ._.

jalan makin melipir, makin php juga iya php .. jadi cape-cape nanjak terus turun lagi :( naps semakin engap dan langkah semakin lemah tapi tak juga kami temui si pos III itu. sempat girang setengah mati waktu ketemu gubuk yang nyatanya cuma pos bayangan.
da aku mah apa atuh cuma pos bayangan *miris amat dek
menurut peta jalur pendakian gunung lawu yang aku download di si mbah memang mengatakan kalau jarak pos II dengan pos III memang jauh, tapi di peta gak disebutkaan ada pos bayangan :(

kami tidak memutuskan untuk berhenti di pos bayangan, kami memilih untuk melanjutkan perjalanan menuju pos III. jalur dari pos bayangan semakin melipir dan semakin menanjak. beberapa kali bertemu dengan pendaki yang hendak turun dan kami menanyakan pos III tapi mereka semua bilang masih jauh. aku, kak lubeck dan kak vai berjalan beriringan sementara panca dan huda sudah berjalan lebih jauh. kami bertiga lebih banyak berhentinya maklum aku sudah melelet, 5 langkah berhenti 5 langkah berhenti. sewaktu break kami bertemu lagi dengan seorang mas-mas yang baru turun dan meraka bilang kalau pos III masih jauh dan ramai juga lebih baik kalau bertemu tanah lapang langsung nge-camp saja.

selepas tanjakan, kami pun bertemu dengan tanah lapang yang cukup untuk mendirikan 2 tenda. berhubung tenda ada di panca dan panca sudah melesat lebih dulu. kak lubeck meminta kak vai untuk menyusul panca dan meminta panca dan huda untuk turun kembali saja. hahaha

sambil menunggu panca aku dan kak lubeck pun menunaikan sholat ashar secara bergantian, dan lagi-lagi aku tertidur di jalur hehehehe

akhirnya hari itu kami nge-camp di jalur bukan di pos III, selasai mendirikan tenda kami langsung memasak makanan untuk makan malam kami, menunya kali ini sayur sop bihun dan pancake serta buah anggur yang dibawa kak lubeck. sederhana memang tapi lagi-lagi aku harus bilang itu nikmat sekali. hehe
kondisi kak vai kembali nge-down malam itu jadilah ia hanya tertidur didalam tenda. selesai makan kami langsung masuk tenda untuk istirahat, untuk perjalanan esok hari kami serahkan kepada sang pencipta dan kak vai tentunya. apabila kak vai masih belum pulih terpaksa kami hentikan pendakian hari itu dan turun kembali.

Minggu, 10 Mei 2015
kami terbangun pukul 05.30 dan langsung bergegas menunaikan sholat shubuh yang sudah kesiangan itu. sunrise tidak kami dapatkan karena terhalang kabut, akhirnya kami memutuskan untuk masak saja
menu untuk sarapan kami pagi itu bakwan bala-bala, mie goreng dan oseng-oseng buncis mix telur. aku bertugas mengeksekusi bakwan bala-bala sementara kak lubeck memasak oseng-oseng buncis mix telur, dan aku gak tau siapa yang masak mie hehehe

selepas makan kami secara bergantian mempacking barang-barang kami, persiapan untuk melanjutkan perjalanan kembali. kondisi kak vai sudah pulih dan ia mampu untuk melanjutkan perjalananan katanya.
packing ayo packing, sampahnya dibawa turun

 sebelum melanjutkan perjalanan kami berdoa kembali, memohon kelancaran selama melanjutkan perjalanan ini.

08.45 wib : kami melangkah kembali dan trek yang kami jumpai semakin sempit dan semakin menanjak tapi trek yang menyempit dan menanjak itu berlangsung sebentar dan diganti dengan trek yang melipir kembali. trio macan jalan paling dulu, aku dan kak lubeck belakangan. seringkali aku dan kak lubeck memotong jalan, memilih jalan yang menanjak agar mempersingkat waktu sementara trio macan mengikuti jalur melipir jalur yang resmi. hehehehe

seringkali waktu memotong jalur, aku terpeleset karena kurang hati-hati berpijak. ia aku salah pilih pijakan terlebih lagi tanah yang jadi pijakan aku itu licin. celana hitam ku berubah menjadi cokelat Y.Y
tapi dengan memotong jalur seperti itu kami sampai pos III lebih cepat.

sekitar jam 10.00 wib kami sampai di pos III, di pos III tetap kami jumpai sebuah gubuk yang (masih) penuh vandalisme juga. kondisi di pos III sepi tidak ada pendaki sama sekali. mungkin mereka sudah melanjutkan perjalanan ke puncak sedari pagi tadi.




 kami istirahat sejenak di pos III sampai akhirnya kami bertemu mas-mas rombongan dari solo, dan kesempatan untuk menanyakan kepada mereka tempat makan tengkleng yang rekomen di solo. *kamu tau tengkleng itu apa ? gak tau ? nanti diakhir aku kasih tau ya heheehe*
mereka merekomenkan tengkleng yang terletak di dekat gapura pasar klewer, memang kata kak lubeck tengkleng yang rekomen ya yang disitu itu.

istirahat dirasa cukup waktu juga sudah semakin siang dan kami baru sampai di pos III, kam harus melanjutkan perjalanan menuju pos IV, sebelum kami pamit kami nanya ke mas-mas solo itu.
"pos IV jauh mas?"
"kalo turun 30 menit mas"
 *yaiyalah turun mah* aku membatin

pos III menuju pos IV treknya terus-terusan melipir dan aku juga kak lubeck lebih memilih memotong jalan, menurut ku trek dari pos III menuju pos IV ini yang paling seru, beberapa kali untuk memotong jalan aku harus melakukan climbing-climbing kecil gak sedikit juga aku terpeleset hehehehe pernah waktu aku mencoba untuk manjat batu aku ketauan sama seorang bapak yang hendak turun.
"jangan lewat situ mbak, curam" kata si bapak
"hehehe iya pak"ucapku, tapi aku terus melanjutkan memanjat karna sudah terlanjur hehehe.

kabut semakin tebal, aku yang selalu belakangan berdua kak lubeck kehilangan jejak trio macan karena tertutup oleh kabut.

jam 11.45 trio macan sudah sampai pos IV terlebih dahulu, baru kemudian aku dan terakhir kak lubeck. iya kak lubeck ketiduran di jalur sewaktu nunggu aku jalan hahaha

di pos IV masih terdapat gubukan, dan masih dengan vandalisme dimana-mana tentunya. aku pikir pos IV merupakan tempat yang ideal buat ngecamp, tempatnya luas tapi kabut tebal selalu menyelimuti. di pos IV ini juga terdapat petilasan pendaki yang telah gugur disana, aku hanya melihat dari jauh. di pos IV kami istirahat sejenak dan menunaikan sholat djuhur. lagi-lagi aku sholat lebih dulu.
dan kejadian lucu di pos IV waktu itu adalah waktu panca terpaksa memakai bawahan mukena ku untuk sholat karena sarung dia udah dipakai huda terlebih dulu.
kelakuan panca

selepas sholat kami lanjut menuju pos V, pos terakhir sebelum puncak. menurut peta jarak pos IV dengan pos V tidak terlalu jauh, trek menuju pos V sudah berbatu tapi tetap kita harus melipir mengitari punggungan bukit dan sekali-kali menanjak dan juga php treknya, sudah menanjak tinggi-tinggi terus kita jumpai turunan kan kesel hahahaha. tapi nih yaaa pemandangannya indah sekali deh ya meskipun beberapa kali tetep terhalang kabut hehehe dan kamera ku gak sempat mengabadikannya karena lupa bawa memori-nya wkwkwkwk.

bener juga ternyata jarak pos IV dengan pos V tidak terlalu jauh, sewaktu menuju pos V aku berpapasan dengan pendaki yang aku sendiri gak tau mereka darimana, kita hanya berbalas senyum dan saling menyemangati sampai salah seorang dari mereka bertanya pada ku sembari jalan.

"mba'e jenenge sapa?" kata mas-nya
"aulia" balas ku
" aku jenenge topan" kata mas-nya lagi

dan aku meneruskan jalan ku tanpa melihat sosok yang bertanya pada ku tadi, hehehehe maap

pos V

kami berhenti sejenak di pos 5, sekedar berbincang mau ke hargo dalem dulu bertemu mbok yem dan makan nasi pecel atau langsung menuju hargo dumilah.. setelah berbincang-bincang akhirnya kami memutuskan untuk menuju hargo dumilah dahulu baru setelah itu menuju hargo dalem untuk makan pecel-nya mbok yem.

di pos V kita dapat melihat bendera merah putih berkibar dipuncak gunung lawu dari kejauhan.

"ayo nis jalan" kata kak lubeck
"bentar kak"
"ayo paling 20 menit lagi nyampe tuh liat puncaknya keliatan"
"bentar kak capek" ucapku ke kak lubeck
 kak lubeck terus mendorong-dorong keril ku, katanya biar ringan -________-

oiya trek dari pos V menuju puncak hargo dumilah (puncak tertinngi gunung lawu) ini terus-terusan menanjak dengan kontur jalan berbatuan, beberapa kali juga kami harus menunduk karena trek yang terhalang pohon.
terus terang saja trek bebatuan merupakan trek yang aku paling benci kalo naik gunung karena trek bebatuan ini membuat jadi lebih capek. yang pernah ke gunung gede pangrango via cibodas pasti tau capeknya trek bebatuan gimana hehehehe.

setelah melangkah dengan penuh perjuangan melewati trek bebatuan akhirnya aku sampai juga di puncak hargo dumilah, trio macan sudah sampai terlebih dahulu baru kemudian aku dan kak lubeck. langsung saja ku lempar keril ku dan berlari menuju tugu hargo dumilah. sepanjang melewati trek yang panjang dan melelahkan seperti itu aku gak pernah berharap bisa menginjakkan kaki ku di puncak hargo dumilah.
tapi hari itu 10 mei 2015 jam 14:30 aku bisa berdiri disana bersama kawan-kawan terhebat ku, kawan-kawan bekicot ku. iya kami menamai diri kami tim bekicot karena jalan kami yang lelet :(

sama para kakak-kakak yang selalu melindung




uwuwuuwuwuuwuwuwu :3
karena kalau bilang langsung malu, hehehe
hari semakin sore dan kami pun harus mengejar waktu untuk sampai distasiun keesokan harinya dengan tepat waktu, akhirnya kami tidak berlama-lama di puncak kami segera turun dan bermaksud menuju hargo dalem untuk menyantap nasi pecel buatan mbok yem yang terkenal itu. trio macan selalu jalan duluan sementara aku dan kak lubeck belakangan. kurasakan kaki jempol ku semakin sakit aku meminta berhenti sejenak untuk mengganti sepatu dengan sandal, pas sepatu dibuka benar saja jempol ku sudah pada membengkak huhuhuhuhu :(

sempat mengira bahwa bangunan yang dari jauh keliatan seperti rumah adalah warung mbok yem, akhirnya kami salah jalur. yang kami lihat ternyata bukan warung mbok yem, tapi apa yaaa aku lupa namanya..bentuknya gapura gitu deh, dari jauh memang terlihat seperti warung hehehehe.

akhirnya kami tiba di sendang drajat, kami mengubur keinginan kami untuk memakan nasi pecel mbok yem. karena kalo mau kee mbok yem kita mesti melipir kembali dan pastinya akan makan waktu lama. kami memutuskan untuk istirahat di warung yang kebetulan berada disamping sendang drajat. di sendang drajat ini juga terdapat gua yang biasa dipakai para pendaki untuk bermalam. aku penasaran gimana rasanya ngecamp didalam gua. mungkin suatu saat musti dicoba. hehehehe

kami masuk kedalam warung yang ternyata didalamnya sudah tersedia tikar-tikar persis warung-warung di cibodas sana ituloh. udara di warung hangat jadi pengen bermalam di warung *batinku wkwkwkw* kami memesan mie rebus + telor dan minumnya teh manis hangat. mie rebusnya irit air jadinya agak asin sementara teh manisnya rekomen sekali, aromanya bikin nagih hahahahaha.

bapak pemilik warung mempunyai seorang anak laki-laki bernama diki, diki ini gak berhenti-hentinya ngajak kami main sewaktu kami di warung. diki umurnya sekitar 5 tahunan deh kayaknya, diki udah punya handphone loh tapi sayang waktu pamit pulang aku lupa minta nomer hape diki, wkwkwkwkw
sama diki

selepas maghrib kami memilih untuk melanjutkan perjalanan turun, dengan bantuan headlamp sebagai penerang kami memulai perjalanan. tapi disini aku melakukan kesalahan, iya aku lupa bawa headlamp akhirnya aku jalan dengan dibantu penerangan dari headlampnya kak lubeck :( makin malam makin gelap tapi bintang-bintang diatas sana semakin menampakkan dirinya, milkyway ... sampai sekarang belum pernah kesampaian foto milkyway :(

trek turun kami kali ini berupa bebatuan yang telah tersusun rapi, sebenarnya treknya enak buat turun tapi karena hari sudah malam dan kurangnya penerangan beberapa kali aku terjatuh dan break sejenak. di tengah break aku lebih memilih melihat gugusan-gugusan bintang yang bertebaran di langit malam itu, batinn ku tak henti-hentinya berkata "andai ,,,," "andai..." hehehehe

langit begitu indah tapi tidak dengan fisikku, fisikku semakin lemah. puncaknya terjadi didekat pos I beberapa kali aku jatuh dalam gelap, untungnya jatuh ringan hehehe bisa dibayanginkan jatuh ditrek batu itu sakitnya gimana wkwkwkw

"pos I masih lama ya ?"
"iya"
"ngecamp di pos I aja ya ?" pinta ku pada kak lubeck

akhirnya kak lubeck berteriak pada trio macan untuk mendirikan tenda di pos I, waktu itu aku gak tau jam berapa sampai di pos I aku sudah lelah sekali, energi di kuras sama trek batu menyebalkan itu hehehehe sambil menunggu para kaum adam mendirikan tenda aku menatap langit kembali dengan ribuan bintang-bintang yang mempercantik malam itu. tanpa sengaja aku melihat bintang jatuh dan aku membuat pengharapan dan harapan itu cuma aku sama Allah doang yang boleh tau. wkwkwkwkwwk.
setelah tenda didirikan aku langsung masuk tenda, sholat isya pun aku lakukan dengan posisi duduk didaalam tenda selepas sholat aku tertidur dengan masih mengenakan mukena hehehehehe.

jam 1.00 aku terbangun karena badan ku tidak enak dan aku kedinginan, kak lubeck yang mendengar rintihan ku pun terbangun (aku nyusahin dia muluk ya perasaan wkwkw) dan aku baru bisa tidur nyenyak kembali setelah diberi paracetamol dan kebangun keesokan harinya.

Senin, 11 mei 2015
kami terbangun (tetep) jam 05.30 usai sholat  shubuh kami bergegas merapikan barang-barang untuk menuju basecamp. cuaca di pos I masih dingin tapi tak sedingin tadi malam dan pagi ini badan ku sudah baikkan tapi kaki ku agak kaku hahaha

lagi-lagi seebelum turun kami berdoa, dan trek menuju basecamp cemoro sewu ini relatif landai dan datar sepanjang jalan kita temui pohon pinus dan pohon rindang lainnya (gak tau namanya apa) -,-
karena jalan yang landai tanpa terasa kami sudah sampai didepan pos pendakian cemoro sewu, foto-foto lah kami didepan gerbang pendakian cemoro sewu.

gerbang pendakian gunung lawu via cemoro sewu

puas foto-foto aku bersih-bersih lebih dulu ( cuci muka, gosok gigi, ganti baju, pakai minyak wangi tanpa mandi wkwkwkw) karena waktu aku bersih-bersih airnya masih dingin banget aku gak sanggup buat mandi wkwkwk. selepas bersih-bersih sambil menunggu jemputan kami yang masih dijalan kami istirahat sejenak di warung dan mengisi perut kami dengan nasi soto dan nasi pecel, minumnya tetep es jeruk (minuman wajib pas turun dari gunung). selepas makan para kaum adam gantian mandi dan aku lebih memilih muter-muter sekitar basecamp seorang diri dan mencicipi pentol kuah, tau pentol gak ? enggak ? nih aku kasih tau deh .. pentol itu ya bakso kuah wkwkwk, banyak terdapat disepanjang jalur trotoar di sekitar basecamp cemoro sewu harga per-porsinya Rp.5000,- sebanding sama rasanya kok pokoknya kalian wajib nyoba ya kalau kapan-kapan ke cemoro sewu, jangan kayak kaum adam itu .. aku tawarin gak pada mau aku malah diledekin makan ku banyak :( huuuftttttt

jam 10.30 jemputan kami datang, jemputan kami ya itu bapak taksi yang nganterin kami ke basecamp cemoro kandang hari sabtu lalu, jadi kami nyarter mobilnya aja lagi biar gak usah repot-repot cari kendaraan udah dikejar waktu juga sih lagian. hehehehe

jam 12.30 kami sudah sampai dikota solo, kami menyempatkan mampir ke toko oleh-oleh untuk membeli oleh-oleh untuk orang rumah, habis membeli oleh-oleh kami menuju stasiun purwosari untuk pulang menuju jakarta menggunakan kereta bengawan. jam menunjukan pukul 13.00 sementara kereta berangkat jam 14.30 masih ada waktu untuk cari makan, kami membuat kesapakatan yaitu kami makan secara bergantian.

aku dan kak lubeck makan terlebih dahulu, kami mencari makanan tengkleng. makanan yang membuat kami (lebih tepatnya kak lubeck) penasaran dari bulan agustus tahun lalu sewaktu pertama kali menginjakkan kaki di solo, waktu itu belum kesempatan mencicipi jadi sekarang harus mencicipi katanya.

kami menyusuri jalan purwosari dengan berjalan kaki, sempat ketemu dengan 1 kedai yang jualan tengkleng tapi tengklengnya habis :( tapi kami terus mencari sampai akhirnya kam,i bertanya pada bapak pemilik warung dan dengan baik hati si bapak memberi tahu kami. sampai kedai yang direkomen sama si bapak pemilik warung. alhamdulillah tengklengnya masih ada.

"pak tengklengnya ada?"
"ada mas, berapa porsi?"
"2 pak"
"mau yang biasa apa yang digoreng lagi?"
"bedanya pak?"
"kalo yang digoreng lagi dikasih bumbu lagi"
"yang enak yang mana pak?"
"selera sih mas"
-----bingung-----
"gini aja yang 1 di goreng yang 1 biasa ya?"
"boleh pak"

begitu kira-kira percakapan yang terjadi diwarung makan tengkleng.

tengkleng itu sejenis tulang-tulang kambing gitu deh tapi masih banyak dagingnya, menurut ku dan kak lubeck lebih enak yang digoreng lagi karena dikasih bumbu lagi sementara yang biasa cuma disayur biasa aja, kalo kamu ke solo kamu musti coba tengkleng yaaa.. harga 2 porsi tengkleng + nasi + es jeruk & es teh manis cuma Rp.43.000,- murah kan. maaf yaaa gak ada foto tengklengnya sebagi bukti wkwkwk.

kenyang makan tengkleng kami mencari masjid di sekitar warung makan tadi untuk menunaikan sholat djuhur dan aku pun menjama' sholat ashar hehehehe.

selepas sholat kami berjalan buru-buru menuju stasiun karena jam sudah menunjukkan pukul 14.00 sempat mampir terlebih dahulu di indomareet untuk membeli minum buat dikereta nanti akhirnya kami berdua sampai stasiun 15 menit sebelum kereta berangkat kami pun langsung menuju loket validasi tiket dan trio macan pun tidak kebagian jatah makan *maafkan kami berdua ya*

14.30 wib kereta bengawan berangkat dari stasiun purwosari menuju stasiun pasar senen, kami menyudahi petualangan kami selama berhari-hari disini,aku sudah kangen dengan orang-orang rumah. bagaimana pun sejauh apapun melangkah tetap saja tujuannya balik ke rumah.

Jam 23.45 kereta menepi di stasiun bekasi, aku pamit kepada 4 orang partner pendakian ku kali ini. dengan diantar tukang ojek aku menuju rumah dan aku dikunciin wkwkwkwkw

kalian berempat terima kasih untuk segala sesuatu yang tercipta selama beberapa hari kemarin, dan lagi-lagi aku selalu nyusahin ya, jalan paling lelet. maafin aku yaa hehehehe


estimasi biaya :
1. kereta brantas 90.000
2. kereta bengawan 80.000
3. sewa taksi pp 500.000/5 orang = 100.000 per-orang
4. biaya pendakian 10.000
total : Rp.280.000

terima kasih sudah mau membaca cerita ku, maafkan atas ketidak jelasan ku.
aku senang kamu membaca blog ku tapi aku lebih senang kalau aku bisa buat kamu tersenyum.
kamu yang sedang membaca cerita ini, jangan lupa tersenyum ya ;)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar