Rabu, 16 September 2015

menuju puncak anjani : antara sabar, ikhlas dan bersyukur

menuju puncak, porter menyarankan kepada kami untuk hanya sampai pada punggungannya saja karena angin di atas sangat kencang.

menyusuri plawangan menuju puncak jalanan sudah didominasi dengan pasir tapi masih dengan mudah ditapaki tidak buat merosot juga, selepas plawangan kami dihadapakan dengan tanjakan yang kalo dari jauh terlihat tinggi bangat dan orang-orang yang hendak naik/turun dari anjani terlihat kecil ._. tanjakannya berupa bebatuan gitu jadi asik dibikin climbing-climbing kecil hehehehe *yakali :))

nah selepas beberapa kali melewati tanjakan yang asoy dan juga melipir kadang-kadang, baru deh trek berubah menjadi pasir yang kalau ditapaki naik selangkah turun 2 langkah :)) tapi dipinggir-pinggir trek tersebut masih dapat kita jumpai kontur tanah yang padat, melihat aku yang frustasi dengan trek pasir pertama ku membuat kak lubeck sibuk memilihkan jalan yang dengan mudah dapat aku lewati. milihin jodoh bisa juga kak ? wkwkwk

tapi mah jalan yang dengan mudah dilewati sama aku gak berlangsung lama, semakin mendekati puncak mah jalanan udah berpasir semua. naik selangakah turun 2 langkah. frustasi bener-bener sampai pernah sesekali aku ditarik pake treking polenya kak lubeck karena jalan ku melelet bahahahaaha. berhenti di trek pasir sangat tidak dianjurkan karena malah membuat semakin merosot dan merosot. naiknya penuh perjuangan terus berhenti eh merosot, kan kesel yaaaa... aku beberapa kali malah ngelakuin hal tersebut sih hahaha

sepanjang jalur menuju puncak kami beberapa kali bertemu dengan pendaki yang hendak turun, mereka kebanyakan bertanya kepada kami "baru mau muncak mas,mba?" kami hanya menjawab "iya" dan berakhir dengan menyemangati satu sama lain.

waktu kami istirahat, dari kejauhan tampak kak agung, panca, yuan, kak vai dan udin menyul kami. kak lubeck meminta aku untuk segera melanjutkan perjalanan kembali. aku nurut. masih dengan frustasi melewati trek pasir yang gak bakal abis-abis sampai puncak. akhirnya kami berdua tiba di punggungan anjani, aku dan kak lubeck foto-foto bergantian dengan view hamparan awan dan danau segara anak beserta gunung baru jari dibawahnya.

 kami tiba dipunggungan pukul 13.00 WITA pada hari itu, gak lupa kami untuk menunaikan sholat djuhur secara bergantian. gak lama setelah kami sholat panca, kak agung, yuan, kak vai dan udin sudah menyusul kami. mereka pun foto-foto setelah mereka foto-foto kami melanjutkan perjalanan kembali menuju puncak anjani.

dipunggungan anjani, trek pasirnya semakin-makin bikin frustasi. yang lain sudah melesat terlebih dahulu sementara aku tetep dibelakang dan kak lubeck tetep memback-up aku. kami berhenti sejenak sewaktu menemui sebuah pohon rindang yang berdiri di puncak. sekedar istirahat dan minum-minum hehehe.

gak berapa lama, yang lain melanjutkan perjalanan kembali aku pun berjalan kembali sembari merosot-rosot sementara itu kak lubeck masih berdiam diri di bawah pohon tersebut.

tapi pas aku nengok kebelakang kembali tau-tau dia sudah berada di belakang ku -,-

untuk sampai di trek pasir putih menuju puncak, kami harus melewati punggungan yang panjang dengan view kanan danau segera anak, kiri plawangan sembalun dan desa sembalun sementara dibelakang tampak gunung agung dari kejauhan melambai-lambai minta ditapaki. kapan yaaa ? coming soon hehehe

beberapa meter menjelang trek pasir putih, aku meminta kepada kak lubeck untuk ditinggal saja sementara kak lubeck melanjutkan saja perjalanan menuju puncak, waktu itu sekitar pukul 15.30. kata kak lubeck paling tidak jam 17.00 udah sampai puncak. pikir ku kalau aku ikut ke puncak dengan jalan ku yang makin lelet gak mungkin jam 17.00 sampai puncak, mungkin isya baru sampai hehehe :)) kak lubeck pun mengiyakan, dan dia bertanya kepada ku "gakapapa sendirian disini" kata ku "gakpapa kok" aku ditinggal sendirian dengan dibekali 1 botol air minum wkwkwkwk sementara yang lain summit aku hanya duduk-duduk saja menikmati view danau segara anak dari punggung anjani. hehe

tapi beberapa lama menunggu aku mulai bosan dan angin  mulai berhembus dengan kencang, karena gak mau kedinginan akhirnya aku menyusul mereka seorang diri pelan-pelan. beberapa kali bertemu dengan pendaki yang hendak turun ada yang bertanya pada ku ada juga yang memandang ku heran hahaha :))

sewaktu sedang asyik berjalan sendirian, aku bertemu dengan mas-mas yang sedang beristirahat sejenak dibawah bebatuan, aku memberanikan nanya ke mas-mas tersebut.

aku : mas liat teman-teman saya gak ?
mas : mbanya sendirian aja ? yang 6 orang yang ada ceweknya 1 ya mba ?
aku : iya mas, hehehe iya betul itu mas.
mas : mereka udah sampai di pasir yang putih mba. tapi ada 1 orang yang mau turun lagi terus juga 1 orang lagi temennya juga mau turun mba.
aku : yang mana ya mas ?
mas : yang pakai celana biru mba.
aku : oh gitu, yaudah makasih ya mas.
mas : iya mba sama-sama, mba boleh bagi airnya sedikit gak ?
aku : oh iya, ini mas silahkan.
mas : makasih ya mba, yaudah mbanya hati-hati dan pelan-pelan saja.
aku : iya mas *aku pun berlalu*

temenku yang pakai celana biru itu kak vai, terus kata mas-mas tadi ada 1 orang lagi yang hendak mau turun, siapa ? ah entahlah .. aku terus melanjutkan perjalanan ku pelan-pelan. angin semakin kencang dan matahari perlahan mulai tenggelam. aku lihat kearah puncak. mereka-mereka sudah jauh sekali. aku berteriak memanggil kak lubeck dan panca sekencang-kencangnya suara ku mampu memanggil mereka. tapi tak ada tanggapan dari sana, sebenarnya aku sedih gak bisa ikut muncak hehehe

gak berapa lama aku meneriaki nama kedua teman ku tersebut, muncul kak vai. aku kaget.

aku : loh kak kenapa turun ?
kak vai : gak kuat nis

kemudian kak vai berlalu begitu saja. aku tetap melanjutkan perjalanan keatas tapi beberapa lama kak lubeck muncul.

aku : kok turun ?
kak lubeck : iyaa, udah cape udah kesorean juga lagian
aku : gakpapa gak sampe puncak ?
kak lubeck : gak papa, udah mainstream foto di puncak mah. ayok ! turun aja foto-foto ditebing kaya di ig-ig gitu.

aku pun berjalan dan kak lubeck mengekor dibilang, kak lubeck dan kak vai turun lebih awal itu tandanya yang melanjutkan summit hanya panca, yuan, kak agung dan udin. dari jauh aku dan kak lubeck melihat mereka yang sedang berjuang sampai puncak. tampak dari bawah mereka terlihat kecil sekali. semoga kalian sampai puncak batin ku :) pendakian kali ini aku harus lapang dada untuk tidak sampai puncak :")

waktu itu pukul 17.00 kami tiba ditebing yang lagi booming-booming di instagram itu. sebelum foto-foto aku menunaikan sholat ashar terlebih dahulu. setelah itu aku dan kak lubeck bergantian foto ditebing tersebut. viewnya bagus, hamparan awan, langit jingga dan danau segara anak+gunung baru jari-nya. bersyukur walaupun tidak sampai puncak, aku masih bisa menikmati lukisan Allah yang indah ini. "Maka nikmat tuhan mana lagi yang dapat kamu dustakan, aulia ?"

setelah puas foto-foto, kami berdua turun menuju plawangan sembalun. perjalanan menuju plawangan sembalun lebih indah karena trek-trek pasir yang pas naik menyebalkan itu berubah menjadi meengasyikan, kami tinggal merosot-merosot aja gitu :)) gak sampe berjam-jam-an nyatanya hanya 1 jam kami sudah di plawangan sembalun, nyebelin gak ? bangaaaaat !!

senja di plawangan sembalun, indah sekali. jingga-jingga merona gimana gitu. romantis. syahdu dan khidmat wkwkkwk  banyak yang mengabadikannya termasuk kak lubeck, sayang kamera ku lensanya rusak sewaktu berada di punggungan tadi -,- jadilah hanya merekam melalui mata dan di transfer ke otak dan membiarkannya bersemayam dalam memori :)

tiba di plawangan, kami di sambut oleh tulisan-tulisan "sale". para pedagang di plawangan ini menjual minuman sampai buah-buahan. melihat melon, kak lubeck iseng bertanya kepada si bapak penjual.

kak lubeck : pak melon harganya berapa ?
bapak : sini liat-liat aja dulu *sambil menyodori melon tersebut dan mengajak melihat2 kedalam tenda*
kak lubeck : harganya berapa pak ?
bapak : yang kecil 100rb
kak lubeck : gak jadi pak *sambil berjalan meninggalkan si bapak*

aku dan kak lubeck hanya tertawa begitu tau harga melon yang mereka tawarkan kepada kami, menurut ku untuk WNI seperti kami harga segitu masih terlalu mahal ya meskipun mereka penuh perjuangan untuk sampai dan berjualan di plawangan.

karena asyik tertawa kami gak sadar kalau kami sudah sampai di tempat camp kami, yang lain sudah masuk ke tenda masing-masing. keril ku, keril kak lubeck dan keril panca sudah berada di dalam si maroon, barang-barang kami juga. kalian tau tandanya apa kan ? hehehe gakpapa.

gak lama setelah kami tiba, kak hendri datang ke tenda kami dan memberi kami satu gelas teh hangat. Alhamdulillah seenggaknya ada yang perhatian sama kami :)) habis sholat maghrib yang terpaksa dilakukan di dalam tenda, kak lubeck mulai memasak kembali. ia masak mie instan yang dicampur telur dan wortel serta kerupuk untuk dia, aku dan panca. sedang asyik masak tiba-tiba saja terdengar suara "bruukkk" dari tenda sebelah. aku berdua kak lubeck tidak mencari tau, belakangan kami tau kalau udin turun juga sewaktu sedikit lagi sampai puncak dan ambruk begitu sampai tenda.

terus terang, aku dan mungkin juga kak lubeck. bukannya tidak peduli dengan teman-teman seperjalanan kami. aku hanya memilih diam untuk tidak di misuh-misuh lagi. sampai turun dari puncak pun aku gak tau salah aku dan kak lubeck dimana ? hanya masalah panci ? terlalu mendramatisir menurut ku.

kali ini aku bertugas memotong wortel dan kak lubeck tetap yang memasak, sebenarnya kami punya porter tapi gak kami manfaatkan sebaik-baiknya. ntahlah :))

panca, yuan dan kak agung sampai sewaktu aku dan kak lubeck sudah habis melahap mie kami, tinggal tersisa untuk panca. Alhamdulillah mereka sampai puncak dan kembali ke plawangan dengan selamat meskipun hari sudah malam.

kebelet pipis di plawangan sembalun adalah hal yang seharusnya jangan terjadi. susah nyari tempat pipisnya :( ada sih toilet-toilet darurat gitu .. tapi kalau pipis sendirian takut juga soalnya pintunya rusak  wkwk, karena aku gak berani minta diantar yuan, kak edha terlebih lagi teh iis akhirnya aku meminta panca untuk mengantarkan ku toilet tersebut. panca bersedia.

dijalan menuju toilet panca berbicara kepada ku, kata panca teh iis kesel kepada ku karena aku gak ada basa-basinya sama sekali .. aku membela diri, aku mau basa-basi gimana ? sampai di plawangan sembalun tadi pagi aja aku hanya disambut dengan ucapan anis gakpapa ? kemudian mereka berlalu meninggalkan ku dan sibuk foto-foto. aku mesti basa basi gimana ? hehehe

tiba ditoilet darurat yang kudapati malah jackpot, iya aku masuk toilet sehabis orang buang air besar dan eek-nya gak ditutup tanah, baunya bikin dedek mual kak :(( tapi ya namanya udah kebelet, mau pipis dimana lagi. plawangan sembalun terlalu terbuka gak ada semak belukar disekelilingnya. mau gak mau ya harus mau pipis disitu, akhirnya pun aku pipis dengan menutup hidung ku menggunakan mukena yang memang sedang aku pakai, tapi ya tetep aja bau :(( gakpapa deh yang penting mah kalo udah pipis jadi lega. ahahaha

aku balik ke tenda, aku menceritakan yang dibilang panca tadi ke kak lubeck, sempat kesal sama panca karena dia sedikit ikut menyalahkan ku juga yang tidak ada basa-basinya. kata kak lubeck biarin aja, emang sifatnya begitu. yasudah aku sih nurut aja dan membenarkan perkataan kak lubeck  :))

selepas sholat isya, kami pun tertidur dan kebangun keesokan harinya ~

to be continued



Mengarungi daratan sampai lautan menuju lombok

sudah beberapa hari ini demam tak kunjung turun, sempat turun terus naik lagi. rencana latihan fisik dengan berlari di lapangan serbaguna pun batal. hanya bisa diitung jari saja latihan fisik. tinggal beberapa hari lagi menjelang keberangkatan padahal sampai pada akhirnya sehari menjelang keberangkatan tepatnya 8 Agustus malam, si mama mulai gak yakin dengan kondisi anaknya.

mama : masih panas badannya ?
aku : masih mah *sambil mempacking barang-barang*
mama : udah gak usah berangkat aja

aku gak membalas perkataan mama tadi, cuma memasang wajah sedih ke arah mama ku. mama ku pun berlalu dan aku melanjutkan mempacking kembali barang-barang ku.

Minggu, 9 Agustus 2015 

bangun dari tidur nyatanya pun badan masih tak kunjung bersahabat. beberapa kali mama menanyakan "jadi berangkat ?" aku hanya membalas dengan anggukan dan mama selalu mengingatkan untuk membawa obat. baiklah untuk perjalanan kali ini aku membawa obat, biasanya mah enggak hehehehe jangan ditiru yaaaa :)

beberapa jam menjelang keberangkatan masih disibukkan dengan mempacking barang-barang dan bantuin tetangga yang mau selametan :)) untuk logistik pun hanya membawa seadanya karena pas udah sampai di supermarket bingung mau beli apa, hehehe maap yaaak

jam 12.30 selepas sholat djuhur. aku, teh iis dan yuan janjian bertemu untuk berangkat bareng menuju stasiun pasar senen, tempat meeting point kami. tapi sebelumnya sebelum berangkat aku dibuat bingung sama kak lubeck. bagaimana tidak bingung datang-datang langsung bbm gini :

L : bot, bawa bendera sama tempat makan.
A : gak punya bendera, nanti beli aja di senen :))
L : bawa tongsis
A : teh iis bawa

padahal mah teh iis gak bawa tongsis :)) aku malas nyari-nyari tongsis aku yang ntah keselip dimana hehehe aku juga gak nyuruh teh iis bawa soalnya aku tau teh iis udah menuju stasiun bekasi, mana mungkin mau balik lagi hanya demi tongsis :)) maapkan aku ya kak lubeck untuk kali ini sungguh tak bermaksud berbohong hehehe.

Stasiun Bekasi 

tiba di Stasiun Bekasi dengan diantar adik tersayang, teh iis dan yuan sudah menunggu kedatangan ku sedari tadi. "maaf telat tadi mampir ke alfa dulu bentar beli tempat makan sama batrei titipan teh iis" ucap ku
"terus sekarang mana tempat makan sama batu batreinya ?" tanya teh iis
"Astaghfirullah, ketinggalan di motor -,-"
"pikun banget, coba telepon eji siapa tau belum jauh"

*nelepon eji dan gak ada jawaban dari sana*

akhirnya kami memutuskan untuk berangkat saja ke stasiun pasar senen, untuk tempat makan. Alhamdulillah yuan bawa katanya dan untuk batu batrei  beli di jatinegara sewaktu transit nanti.

Stasiun Pasar Senen

commuterline dari bekasi menuju jatinegara penuh sesak padahal waktu itu hari minggu, bisa dibayangin gak ? 3 orang make tas besar-besar ikut sempit-sempitan di gerbong khusus wanita, untungnya saja gak diomelin ibu-ibu :)) sedangkan commuterline dari jatinegara menuju pasar senen relatif sepi, kami bertiga masih kebagian tempat duduk. Alhamdulillah.

di stasiun pasar senen, banyak sekali orang-orang lalu lalang menggunakan keril. maklum sehabis lebaran merupakan musim pendakian :) tapi diantara banyaknya orang yang menggendong keril kami gak lihat makhluk-makhluk yang satu rombongan dari kami, waktu itu kami tiba di stasiun pasar senen jam 14.30 WIB. kemudian kami memutuskan untuk menunggu mereka-mereka di mushola stasiun. sembari menunggu, teh iis dan yuan berjalan ke luar stasiun bermaksud membeli bendera pesanan kak lubeck. sementara aku menunggu di mushola. beberapa menit kemudian mereka kembali tapi tetep tanpa bendera :)) jam 15.00 mereka-mereka masih tak kunjung datang, aku dan yuan pun bergegas menuju luar stasiun kembali untuk membeli nasi bungkus sebagai bekal di perjalanan nanti, 3 bungkus untuk 3 orang. nyaaaam !!

kembali ke mushola stasiun sudah ada  kak edha, kak agung dan kak hendri. mereka ini temannya si yuan. terlihat kak edha sedang berbincang-bincang dengan teh iis, wah cepat akrabnya mereka :) setelah kemunculan mereka bertiga akhirnya muncul pula lah 3 orang pasukan tangerang, panca, kak vai dan teman kak vai, udin.

kurang 1 orang lagi, kak lubeck. sudah masuk pukul 15.30 tapi dia belum kunjung datang sementara itu kereta brantas yang akan kami tumpangi berangkat pukul 16.00. beberapa menit kemudian kak lubeck pun muncul, akhirnya .. ketua rombongan yang dinanti muncul juga wkwkwk :))

sebelum masuk ke loket validasi tiket, kami sempatkan untuk sholat ashar terlebih dahulu.

Kereta Brantas  

masuk kedalam kereta brantas kami duduk sesuai dengan nomer bangku yang tertera di tiket kami masing-masing. untuk kali ini partner tempat duduk ku teh iis, kak lubeck dan panca. aku duduk di dekat jendela. tempat favorite, selalu. kereta brantas tujuan akhir stasiun kediri pun melaju tepat pukul 16.00, sepanjang perjalanan didalam kereta tak banyak yang kami lakukan hanya sekedar berbincang dan membully satu sama lain sampai akhirnya kami pun terlelap.

3 kali naik kereta brantas menurut ku ini perjalanan yang paling panjang, duduk pun sudah gak tenang, bokong pun sudah berasa pegalnya. mungkin karena kami turun di madiun kali ya .. waktu itu kan turunnya di jebres jadi berasanya cepet wkwkwk, setelah melewati jebres pun aku berasanya kereta brantas berjalan semakin lama :( beberapa kali liat jam dan sampai madiun pun nyatanya masih lama -,- untungnya badan ku selama perjalanan dari jakarta ke madiun bisa diajak kompromi meskipun pusing-pusing sedikit ahahaha akhirnya tepat jam 05.20 kereta pun menepi di stasiun madiun, kami turun dan langsung mencari masjid terdekat untuk menunaikan sholat shubuh.

 Senin, 10 Agustus 2015


Pagi Hari di Madiun 

sembari menunggu keberangkatan kereta sri tanjung yang dijadwalkan tiba di stasiun madiun pukul 10.00 WIB, kami bersepuluh memutuskan untuk istirahat sejenak di sekitaran madiun, pilihan kami untuk istirahat yaitu masjid. keluar dari stasiun sudah banyak bapak-bapak supir yang menawarkan jasa menuju cemoro sewu, basecamp pendakian gunung lawu. dengan sopan kami menolak karena tujuan kami kali ini bukan ke lawu. gak lama kami berjalan menyusuri jalanan kota madiun yang masih sepi akhirnya kami menemukan sebuah masjid yang terletak di pinggir jalan yang gak jauh dari kantor polisi setempat, di masjid kami menunaikan kewajiban kami dan bersih-bersih badan (re : numpang mandi) ahaha selesai bersih-bersih perut kami minta diisi, akhirnya kami mendatangi sebuah warung makan. aku, kak lubeck, yuan, teh iis dan kak edha sarapan terlebih dahulu sementara yang lainnya menyusul. dengan menu nasi dan mie goreng beserta sambal dan minumnya teh hangat perut pun terisi penuh sudah tidak meraung-raung lagi hehehe :))  pulang mencari sarapan, jalanan sudah ramai ..aktivitas sehari-hari sudah dimulai, kebetulan juga hari itu hari senin. ada yang pergi ke kantor, sekolah adapula yang mulai berjualan. udara dikota madiun tidak terlalu berpolusi, jalanannya pun terlihat tertib. anak-anak sekolah mayoritas berangkat menggunakan sepeda, hal yang kebalikan kalau di bekasi dan jakarta yaaa hehehehe.

sampai kembali di masjid, kami malah gabut :( gak tau mau ngapin nunggu jam 10.00 padahal waktu itu baru jam 08.00 wkwkwk akhirnya kami malah tidur-tiduran ahahaha

jam 09.00 panca dan kak lubeck ke toko buah yang terletak di seberang masjid, mereka membeli 1 kg lengkeng dan 2 bungkus jus jambu, parah yaa cuma 2 kan orangnya ada 10, huhhhh pengen-pengenin aja -,- aku mencicipi jusnya dan tertarik membelinya, akhirnya aku dan yuan pun ke toko buah kembali bermaksud membeli jus tapi bukan jus jambu melainkan jus sirsak. tapi nih yaaa jus sirsaknya failed :( jusnya kemanisan banget-banget. akhirnya pun jusnya tak diminum sampai habis.

Kereta Sri Tanjung 

jam 09.30 kami bersepuluh meninggalkan masjid, sewaktu kami tiba di stasiun kereta sri tanjung belum menampakkan wujudnya belum jam 10 sih lagian juga, selesai validasi tiket pun kami harus menunngu 10 menit sampai sri tanjung benar-benar datang tepat jam 10.00. masuk ke dalam kereta sri tanjung, kami lagi-lagi duduk sesuai dengan nomer urut yang tertera di tiket kami masing-masing, teman duduk ku masih sama seperti di kereta brantas kemarin. perjalanan dari madiun menuju stasiun banyuwangi baru akan memakan waktu sekitar 12 jam, "ya Allah perjalanan kali ini benar-benar sangat  panjang" pikir ku. terus terang saja di kereta sri tanjung badan ku sudah mulai ngedrop kembali. didalam kereta kami berempat duduk bersampingan dengan mas-mas bergaya nyeleneh yang akan melakukan pendakian juga sama seperti kami, pikir kami mereka mempunyai tujuan yang sama kayak kami yaitu ke rinjani tapi sewaktu ditanya si panca mereka malah bilang mau ke bromo, kami heran "kok ke bromo malah naik sri tanjung bukan matarmaja" tapi kami gak mau ambil pusing "mungkin nanti mereka turun di purbolinggo kali" begitu kak lubeck. sepanjang perjalanan di kereta kami berempat terlibat percakapan tentang masa kecil kami lebih tepatnya mah masa kecilnya teh iis sama kak lubeck, lah wong yang cerita mereka terus, aku dan panca cuma jadi pendengar saja ahahaha ujung-ujungnya berakhir dengan nyanyi-nyanyi soundtrack film kartun jaman dulu, sampai searching di gugel coba .. gara-gara lupa liriknya wkwkwkw sekitar jam 13.00 perut mulai keroncongan tapi kami menahannya, rencanya sih kami mau makan siang di deket-deket stasiun gubeng aja karena katanya kereta akan berganti loko sekitar 30 menitan disana. tapi perut makin memberontak karena gak tahan akhirnya aku, kak lubeck, teh iis, yuan dan kak edha lari ke gerbong makan dan memesan makanan :)) kalau gak karena laper-laper banget mah mana mau makan di restorasi hehehe makanannya gak cocok sama kantong kami bok. wkwkwk :))

di stasiun gubeng pun nyatanya kereta hanya berhenti gak sampai 30 menit :)) untung saja kami mengambil jalan yang tepat :)) disini pula teh iis udah ngomel-ngomel karena kalo gak salah nih ya kami gak beli minum :)) kalo gak salah yaa .. pokoknya dia ngomel gitu deh wkwkwk

perjalanan masih panjang, badan ku tetap gak bisa diajak kompromi dibawa tidur pun, bangun-bangun masih sama rasanya, gak enak. lemeeees.

sekitar 1 jam sebelum kereta menepi di stasiun banyuwangi baru, badan ku memberontak perut ku bergejolak dan akhirnya keluarlah cairan. gak ada yang liat. sampai pada akhirnya aku meminta panca untuk menurunkan keril ku karena aku mau ganti kerudung. teh iis, kak lubeck dan panca menanyakan pada ku "emang kenapa mau diganti?" "ya gakpapa mau ganti aja" jawab ku. mereka pun menyarankan untuk diganti nanti saja soalnya sebentar lagi sampai tapi aku tetep menolak sampai akhirnya panca tau kalo aku udah muntah, hehehe panca mengetawai ku terus-terusan aku hanya mengelak tapi akhirnya keril ku diturunin juga sih hehehe

Tiba di Banyuwangi 

sekitar jam 22.00 WIB kereta sri tanjung pun menepi di stasiun banyuwangi baru, kami turun dan bergegas menuju pelabuhan ketapang. tapi sebelum nyebrang kami mencari masjid terdekat dulu untuk menunaikan sholat isya dan mencari warung makan untuk kembali mengisi perut kami yang kosong sebelum terombang ambing dilautan lepas. menu makan malam kami waktu itu nasi padang dengan lauknya sepotong rendang beserta sayur dan sambal ijonya minumnya teh manis, nikmat banget kan yaaa ? tapi kondisi perut pada saat itu tidak bersahabat jadi hanya dimakan sedikit :)) setelah makan kami kaum wanita menuju indomaret untuk membeli keperluan semacem makanan kecil gitu dan aku juga tak lupa membeli obat pribadi untuk aku sendiri. maklum abis dapet petuah kembali dari sepupu tersayang selepas sholat isya tadi, petuahnya baik tapi rada nyelekit.

Selasa, 11 Agustus 2015
Pelabuhan Ketapang 

letak pelabuhan ketapang dari stasiun banyuwangi baru tidak begitu jauh, jalan sedikit ke arah jalan raya belok kanan sedikit dan kita langsung disambut dengan tulisan "pelabuhan ketapang" yang terletak di seberang jalan. kami memutuskan untuk menyebrang malam itu juga. lama perjalanan sekitar 90 menit atau 120 menit, itu berarti kami akan tiba di bali tengah pagi buta :))

kondisi di pelabuhan ketapang malam itu cukup ramai, didominasi sama muda-mudi semacem kami yang membawa tas-tas besar juga. kami naik ke kapal bertepatan dengan beberapa menit kapal hendak berangkat. ini pengalaman aku pertama kali naik kapal, sempat takut manggil uwa. makanya selama di kapal aku lebih memilih tidur dan terbangun ketika kapal mulai menepi di pelabuhan gilimanuk :))

Pelabuhan Gilimanuk

tiba di pelabuhan gilimanuk pagi buta, mata masih sepet banget masih mau boboan :( kami bersepuluh gak tau harus kemana wkwk enggak deh .. kami duduk-duduk dulu di sekitar pos polisi gitu, sambil nunggu beberapa orang menunaikan panggilan alamnya ~ 
setelah beberapa menit berlalu, seluruh personil telah lengkap itu tandanya kami harus melanjutkan perjalanan kembali. sebelum keluar dari pelabuhan gilimanuk ada pemeriksaan KTP dahulu. satu-satu dari kami diperiksa KTP-nya. aku sempat was-was karena sebelum berangkat kak vai sempat rusuh di grup, dia bilang kalau harus pake e-ktp kalau mau lolos dari pemeriksaan, aku yang takutan udah pasti takut tapi pas pemeriksaan dan aku tunjukkan KTP ku, aku lolos-lolos aja tuh dari pemeriksaan. setelah lolos dari pemeriksaan pengen rasanya aku jitak tuh kak vai karena bikin orang was-was. huuuh

setelah melelui proses pemeriksaan, kami berjalan keluar pelabuhan menuju terminal yang letaknya diseberang jalan untuk mencari bus yang akan mengantarkan kami menuju pelabuhan padang bai, hari waktu itu sudah menjelang pagi tapi si jingga belum menampakkan wujudnya, kondisi di terminal pun sangat sepi hanya ada 2 bus pada pagi buta waktu itu, kak lubeck menego tarif bus tersebut tapi si kenek bus tetep kekeuh bilang bahwa itu harga yang sudah relatif murah. kami sepakat untuk berjalan saja ke depan terminal siapa tau ada bus yang lebih murah dari itu :)) kami berjalan menyusuri jalanan sekitar pelabuhan, sepi sekali. hanya ada truk-truk dan mobil-mobil besar yang hendak menyebrang. sedang asik-asik jalan kami dihadang oleh pasukan anjing, sepertinya mereka peliharaan warga sekitar pelabuhan. mereka saling menggonggong kami bersepuluh malah ketakutan :))

akhirnya, gak berapa lama kami dapat bus juga yang bersedia mengantarkan kami menuju pelabuhan padang bai dengan tarif yang lebih miring dari bus-bus yang di terminal itu tapi kami harus naik ngumpet-ngumpet karena sepertinya kami ini penumpang gelap :)) didalam bus sudah penuh penumpang, aku duduk disamping seorang bapak, beberapa kali aku terlibat percakapan dengan si bapak sampai akhirnya aku tertidur di sepanjang perjalanan.

PELABUHAN PADANG BAI 

waktu itu sekitar jam 05.00 WITA kami sudah sampai di pelabuhan padang bai, kami tidak langsung menyebrang. kami bersih-bersih dan sholat shubuh terlebih dahulu di masjid yang terletak di dekat pelabuhan. kondisi pelabuhan padang bai pagi itu lagi-lagi ramai. banyak muda-mudi membawa keril berukuran besar-besar yang hendak menyebrang juga seperti kami.

kami gak berlama-lama berada di masjid, selepas semua bersih-bersih kami langsung menuju pelabuhan untuk menyebrang menuju pelabuhan lembar. kejadian yang tak terduga terjadi di sekitar pelabuhan padang bai yaitu kak hendri yang harus bolak balik ke toilet karena keracunan sambal nasi padang yang semalem di makan di banyuwangi :)) jadi kami harus menunggu kak hendri cukup lama hahaha :))

kak lubeck membeli tiket kapal sementara kami menunggu didepan, tiket sudah ditangan kami bergegas masuk kedalam kapal. kami memilih masuk ke ruangan yang sudah diperuntukan untuk penumpang, aku duduk di paling depan berhadapan langsung dengan pendingin ruangan dan itu bikin tubuh menggigil dan terbangun beberapa kali.

perjalanan dari pelabuhan padang bai menuju pelabuhan lembar memakan waktu sekitar 4 jam-an, gimana rasanya terombang-ambing selama itu yaaakkk ? wkwkwkw untuk menghindari memanggil uwa lebih baik kita tidur saja :))

TO BE CONTINUED ~ 









 

 




memulai pendakian : Rinjani dan sejuta cerita didalamnya

Rabu, 12 Agustus 2015 

kami terbangun pukul 05.00 WITA, segera kami menunaikan sholat shubuh habis itu kami memre-packing kembali barang-barang bawaan kami. setelah sarapan dengan nasi goreng buatan istri pak riki yang rasanya pedes-pedes maknyus itu kami siap berangkat menemui rinjani.

sebenarnya, rencana awal kami, kami tidak akan menggunakan porter tapi kami tidak enak dengan pak riki yang menawarkan jasa seorang porter. akhirnya kami menggunakan 2 porter. 1 untuk kami bersepuluh 1 lagi untuk akang-akang dari bandung. biaya 1 orang porter perhari sebesar Rp 200.000,00 itu sudah bersih :))

menuju basecamp pendakian rinjani via sembalun dengan diantar mobil pak riki, aku dan yuan masih duduk di belakang masih menemani kaum adam wkwk

perjalanan dari rumah pak riki ke pos pendakian gunung rinjani via sembalun tidak begitu jauh. kira-kira 15 - 30 menitan mungkin.

sampai di depan kantor TNGR, kak lubeck turun untuk mendaftarkan kami. sementara itu kami malah sibuk foto-foto dengan landscape gunung rinjani di belakang :)) beberapa menit kemudian pun kak lubeck datang membawa 10 bag tag, bag tag ini merupakan tanda bahwa kami telah sah masuk ke kawasan gunung rinjani, selama berada di kawasan gunung rinjani bag tag ini harus digantung di tas, bag tagnya keren ... warna biru. kesukaan haha

masing-masing telah memiliki bag tag, kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos awal pendakian. karena kalau jalan kaki masih jauh dan juga jalannya cukup nguras tenaga kami memilih diantar saja dengan mobil pak riki menuju point tersebut lagi juga mobil masih bisa akses jalan tersebut kok :))

untuk sampai ke point awal pendakian, benar saja jalan yang dilalui cukup nanjak dan berdebu. melewati jalan yang cukup menanjak mobil pick up yang kami tumpangi tak kuat menanjak dengan beban kami didalamnya, akhirnya, beberapa orang dari kami harus turun hanya tersisa aku, yuan dan kak lubeck duduk manis dibelakang menikmati sensasi off road dan berdebu bertebaran dimana-dimana.

setelah melewati sensasi off road tersebut kami tiba di point awal pendakian, kami disambut dengan gapura bertulisakan "selamat datang di taman nasional gunung rinjani"

gunung rinjani merupakan gunung dengan pemandangan terindah, dengan puncaknya yang memiliki ketinggian 3726 mdpl dan danau segara anak dengan gunung baru jari-nya menjadikan gunung rinjani menjadi gunung dambaan bagi para pendaki gunung termasuk saya, hehehe

kami tidak melewatkan untuk foto-foto terlebih dahulu di depan gapura tersebut, mumpung masih fresh juga :))

puas foto-foto, kami berkumpul membentuk lingkaran dan berdoa kepada yang maha kuasa untuk senantiasa melindungi kami selama pendakian ini berlangsung.

Awal Pendakian 

trek awal yang kami lewati berupa jalan melipir menuju punggungan bukit dan disambut dengan padang savana. naik turun bukit dengan kontur tanah yang berdebu dan savana masih menemani di sepanjang jalur. matahari pada saat pendakian waktu itu cukup terik, panas. untung gak lupa bawa sunblock wkwk tapi tetep nanti mah pas pulang item-item juga :))

aku yang lelet masih bisa mengimbangi langkah-langkah temen ku yaa meskipun tetep di belakang :)) walaupun jalannya melipir dan melewati padang savana yang gaak abis-abis ditemani terik matahari dan kabut beberapa kali tetep aja bikin engap :)) tapi gak engap engap banget kok. beberapa kali kami berhenti sekedar untuk minum bersama wkwkw

Pos I 

jarak dari pos awal pendakian ke pos 1 tidak begitu jauh, yaaa ituuu .. hanya turun naik bukit dan melipir melewati punggungan bukit. di pos 1 kami membuka bekal makan siang kami berupa nasi + ayam goreng dengan potongan yang sudah sedemikian rupa :)) + sambal yang maknyus yang telah disiapkan oleh istri pak riki. ayam goreng ini kami yang request, kami meminta kepada istri pak riki untuk membeli dan memasak ayam goreng untuk bekal kami.

di pos 1 ini sudah ramai sekali orang, dari WNI sampai WNA. bule-bule mah enak tinggal duduk manis doang, makan dimasakin, mau buah dipotongin, mau minum diambilin.. lah kami, boro-boro :)) ahahaha

di pos 1 ini terdapat shelter tapi ya sewaktu kami tiba disana shelter sudah terisi penuh. gak lama di pos 1, selesai makan kami melanjutkan perjalanan menuju pos II

Pos II

untuk sampai di pos II, trek yang kami lewati gak jauh beda dengan trek menuju pos I, jalan yang melipir, turun naik bukit dan savana yang menemani. sewaktu kami sedang beristirahat menikmati suasana disepanjang jalur menuju pos II, godain bule dan bertegur sapa dengan para pendaki/porter, cuaca mendadak mendung, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju pos II tapi sebelumnya bikin nutrisari dulu hehehe

tiba di pos II, kondisi gak jauh berbeda dengan pos I. masih ramai. di pos II juga terdapat shelter tapi juga sudah terisi. nah, di pos II ini aku, kak lubeck, panca dan teh iis bertemu dengan mas-mas yang bilang mau ke bromo di kereta sri tanjung waktu itu. lantas saja kami berempat langsung misuh-misuh. terlebih lagi panca yang nanya ke mereka dan merasa terbohongi hahaha :)) si panca berniat menegur mas-mas tersebut sambil bales dendam, mau buat malu katanya mah hahaha

di pos II, kami bersepuluh hanya duduk-duduk sejenak setelah merasa cukup, kami melanjutkan perjalanan kembali menuju pos III, sebelum meninggal pos II si panca bener-bener menegur sapa mas tersebut, mas tersebut hanya nyengir, aku juga gak mau kalah.. aku tegur sapa sambil godain kemudian berlalu dan mas-mas itu nyengir-nyengir malu sepertinya, makanya pas ketemu kami dia hanya berlalu begitu saja wusssssssssss .........

menurut ku apa salahnya kalau ditanya tujuan kita kemana, kita jawab sejujurnya. mau dibilang rendah diri gitu duuuhhh masssssss malahan lu terlihat rendahan di mata gue hehehe, emang kalo jawab rinjani takut dibilang hebat banget gitu yaa, masnya belum siap dibilang hebat ? duuh mas dibilang hebat aja belum siap apalagi ajak dedek ke KUA *eeeehhhh :)) tapi yaa siapa juga yang bakal bilang dia hebat -,- naik gunung mah gak ada hebat-hebatan ya :)

POS III 

trek menuju pos III ini masih tetap melipir, masih savana juga tapi jalan sudah di dominasi dengan bebatuan. rombongan belakang tersisa hanya aku, teh iis, yuan, kak lubeck, hendri dan agung. sementara yang lainnya sudah melesat lebih dahulu.

menuju pos III ini jalan ku sudah mulai melemah, tapi aku paksakan. kak lubeck dan para pria sudah melesat lebih dulu. langkah ku paksakan, di belakang ku ada yuan dan teh iis, pikir ku kalau aku nungguin teh iis bersama yuan, jalan ku yang udah lelet pasti akan nambah lelet. akhirnya aku berjalan terlebih dulu menghampiri para kaum adam yang sedang beristirahat di jalur dan menunaikan sholat djuhur dahulu sebelum melanjutkan perjalanan kembali.

kak edha, panca dan kak vai jalan terlebih dulu, sementara aku, kak lubeck, kak hendri dan agung sholat secara bergantian dibelakang ada yuan, teh iis dan udin.

setelah sholat, aku melanjutkan perjalanan kembali menuju pos III, jalannya semakin melipir dan bebatuan gitu, menanjak pula. aku sudah mulai engap disini dan jalanku semakin lelet. agung, kak hendri, dan udin jalan duluan sementara aku ditemani yuan dan kak lubeck, teh iis ditemani porter.

tiba di pos III sekitar pukul 14.30 WITA, di pos III sudah ada kak edha, panca dan kak vai. kemudian disusul oleh kak agung, hendri, udin, yuan, kak lubeck dan aku. sementara itu teh iis tiba paling belakang bersama porter.

di pos III kami hanya duduk, persediaan air semakin menipis tidak cukup untuk 10 orang, di pos III tidak terdapat mata air sama sekali. akhirnya dengan penuh pertimbangan dan pemikiran yang matang, kak lubeck meminta untuk segera melanjutkan perjalanan saja menuju plawangan sembalun. rencana ngecamp di pos III pun hanya tinggal rencana karena kami harus me-manage persediaan air kami sebaik mungkin. dipaksakan untuk ngecamp di pos III pun gak akan baik karena 7 bukit penyesalan sudah menanti didepan mata. karena itu kak lubeck meminta kepada siapa saja yang sudah tiba di pos III lebih awal segera melanjutkan perjalanan melewati 7 bukit penyesalan menuju plawangan sembalun untuk bermalam disana. karena persediaan mata air hanya terdapat di plawangan sembalun.

7 BUKIT PENYESALAN 

panca, kak edha dan vai yang tiba lebih dahulu dari kami segera melanjutkan perjalanan, kemudian disusul oleh kak lubeck, kak hendri, kak agung, udin, aku, yuan dan teh iis berserta bapak porter. melewati 7 bukit penyesalan yang menanjak nyatanya fisik ku semakin melemah, nafas sudah tersengal-sengal dan beberapa kali berhenti karena engap. itu membuat aku jalan paling belakang dan membuat aku, seperti biasa... diback up kak lubeck :( sementara yang lain sudah melesat lebih dahulu. tapi tetep aku masih bisa melihat punggung-punggung dan keril-keril mereka. jarak kami pada saat itu tidak terlalu jauh.

7 bukit penyesalan ini, memiliki kemiringan yang bervariasi kadang tanjakannya landai kadang juga tanjakannya bikin mau pulang aja :(

yang lain semakin melesat sementara aku semakin lelet, untung yang belakang ku selalu sabar ngadepin jalan ku yang lelet :( anak sultan sabar kan yak ? wkwk

setelah melewati 2 bukit penyesalan, kami menemui tanah lapang yang cukup untuk mendirikan 2 tenda. kak lubeck menyarankan untuk berhenti sejenak untuk sholat ashar dan makan beng-beng :))

setelah selesai sholat dan makan beng-beng kami melanjutkan perjalanan kembali, dan dimulai dari sini langkah kami berdua sudah tertinggal jauh dengan kelompok depan. melewati bukit ke-3 dan ke-4 jalan ku bener-bener keong semakin engap. bukit penyesalan pun gak ada habis-habisnya. habis 1 bukit, bukit yang lain sudah menanti. kontur jalan di bukit penyesalan pun berupa tanah yang berdebu jadi jika berpapasan dengan pendaki yang hendak turun dan dia berlari. Allahu Akbar debunya bertebaran dimana-mana dan bikin batuk-batuk :''(

menikmati sore hari di gunung rinjani sambil berjalan menikmati sensasi 7 bukit penyesalan, nyatanya gak nyesel-nyesel banget karena view sore hari dari 7 bukit penyesalan indah banget. hamparan awan mempunyai cara sendiri untuk menghibur kami yang lagi kesel-keselnya dengan trek bukit penyesalan ini.

tiba di bukit ke-4 perut kami mulai keroncongan, akhirnya kami membuka buah pear yang memang di taruh dikeril ku, lumayanlah untuk mengganjal perut. didepan masih ada 3 bukit lagi menanti.

disini benar-benar hanya tinggal aku berdua dengan kak lubeck, yang lain sudah terlihat jauh sekali, jarak kami pada waktu itu beda 1 bukit sepertinya.

hari semakin sore matahari lambat-lambat mulai pulang ke peraduannya, udara juga semakin dingin.

pada waktu itu kak lubeck tidak membawa persediaan air cukup banyak dikerilnya, sewaktu ada porter lewat yang hendak turun bersama dengan seorang bapak. kami berinisiatif untuk membeli airnya 1 botol, beruntungnya kami si bapak dan bapak porter tersebut memberi kami 1 botol air secara cuma-cuma. aku senang bukan main. makasih pak :)

matahari pun pulang ke peraduannya, sementara posisi aku dengan kak lubeck masih di bukit ke-5 menuju bukit ke-6, udara di bukit penyesalan semakin menusuk kulit. kami berdua kemalaman di jalur bukit penyesalan sementara yang lainnya, kami berdua gak tau kondisi yang didepan kami gimana.

sedikit tanjakan di bukit penyesalan ke-5 aku mulai nge-drop gak sanggup jalan dan badan sudah mulai mengigil. akhirnya keril ku pun dibawakan oleh kak lubeck.

memasuki maghrib, kami mencari tanah datar untuk sholat maghrib, sedikit tanah datar pun kami jumpai di jalur bukit penyesalan ke-6. kak lubeck sholat maghrib duluan.

sehabis ka lubeck sholat, kami tidak melanjutkan perjalanan menuju plawangan karena hari sudah gelap, udara dingin semakin menusuk dan angin berhembus dengan kencang. kak lubeck jalan terlebih dahulu mencari tanah datar yang dapat didirikan bivak. sedikit tanah datar pun kami jumpai tak jauh dari tempat kak lubeck mendirikan sholat. 

kak lubeck mulai mendirikan bivak, sementara aku sholat maghrib dan kemudian  bantu-bantu sebisa aku. hehehe karena tanah yang berdebu setelah bivak berdiri kak lubeck mencari rerumputan untuk alas kami tidur agar debunya tidak terlalu bertebaran, bivak untuk satu orang berwarna ungu pun berdiri, aku masuk terlebih dahulu sementara kak lubeck masih sibuk dengan bivaknya, setelah itu kami masak untuk makan malam kami. lebih tepatnya sih kak lubeck yang masak aku hanya menemani saja wkwkwkwk menunya hanya mie instan, maklum yang ada di keril kak lubeck cuma ada mie instan sementara di keril ku tidak ada makanan apa-apa hehehe

habis makan, kami sholat isya dan segera tidur untuk memulihkan tenaga keesokan harinya karena masih ada 1 bukit penyesalan menanti dan juga masih ada puncak yang minta disambangi. aku gak bisa tidur karena udara malam begitu menusuk, untuk mengurangi kedinginan sebelum memakai sleeping bag, kak lubeck menyarankan untuk membungkus kakiku dengan plastik, biar gak kedinginan katanya, aku sih nurut aja :))

waktu itu lagi aku berusaha untuk memejamkan mata sebisa mungkin, aku mendengar 2 orang dari kejauhan sedang bercakap-cakap, suara 1 orang tersebut gak asing. iyaa itu suaranya si panca. lantas langsung saja aku memanggil panca dan kak lubeck pun terbangun dan memanggil panca juga. panca menghampiri bivak kami. rupanya ia memang berniat menyusul kami, khawatir yak ca sama kita berdua ? hehehe panca datang dengan membawa air mineral dan makanan-makanan ringan untuk kami. panca menyusul kami dengan diantar mas-mas (aku lupa namanya) yang berasal dari bima.

panca bercerita kalau yuan dan kak vai sempat terkena gejala hypo dan kondisi mereka berdua setelah ditinggal panca menyusul kami sudah baikan katanya, syukurlaaah. tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan dan semua bisa menghandle sewaktu ketua panitia, kak lubeck malah berjalan dibelakang memback-up ku yang lelet.

setelah bercerita, panca malah enggan untuk balik ke plawangan. dia memutuskan untuk bermalam saja bersama kami di bivak yang seharusnya hanya untuk 1 orang ini -,- kak lubeck pun mengiyakan tapi sebelumnya panca harus bilang terlebih dahulu kepada mas-mas yang telah menemaninya menyusul kami. mas-mas tersebut pun tak keberatan, akhirnya panca bermalam bersama kami di bivak -,-

Kamis, 13 Agustus 2015 

kami bertiga terbangun, sholat shubuh secara bergantian dan keluar tenda. mempacking barang-barang kami sembari menikmati sunrise dari balik pepohonan. sunrisenya indah, coba kalau nikmatinya di plawangan yaaa hehehe :) sewaktu kami terbangun ada 2 orang porter yang terbangun juga dari tidurnya. porter-porter ini hebat loh.. tidur hanya beralaskan sleeping bag saja sementara kami lebih tepatnya aku, sudah didalam bivak dan sudah pakai sleeping bag aja masih kedinginan, mungkin mereka mah udah kebal kali ya kulitnya hehehe

kami bertiga langsung melanjutkan perjalanan kembali menuju plawangan, kami hanya sarapan oreo, setidaknya itu bisa mengganjal perut kami terlebih dahulu dan kami akan benar-benar sarapan nanti setiba di plawangan sembalun.

tersisa 1 bukit penyesalan, aku berjalan terlebih dahulu .. panca dan kak lubeck dibelakang ku. tapi lama-lama jalan ku melelet kembali karena dihajar sama tanjakan yang gak abis-abis. akhirnya panca jalan paling depan dan kak lubeck tetap dibelakang ku.

kami menuju plawangan tepat bebarengan dengan orang-orang yang hendak turun. karena kontur tanah yang berdebu dan gak sedikit yang pas turun malah lari dan itu malah membuat debu-debu bertebaran dimana-mana akhirnya kami yang hendak naik terkadang harus melipir dan berhenti untuk menghindari debu-debu tersebut.

1 bukit terlewati, akhirnya tepat sekitar 07.30 kami bertiga tiba di plawangan sembalun, yuan, kak edha dan teh iis menghampiri ku dan menanyakan apakah aku baik-baik saja ? aku hanya membalas dengan senyuman dan anggukan saja. pikir ku disini gak ada yang salah dan mereka pun berlalu dan melanjutkan foto-foto dengan landscape segara anak yang tampak indah dari plawangan.

aku masih mengikuti langkah kak lubeck,sampai akhirnya kami berhenti tepat di depan si maroon, kak lubeck langsung membuka alat-alat masaknya. kak lubeck sebelumnya juga sempat bertanya kepada yang lain yang telah tiba di plawangan lebih dahulu, "sudah sarapan ?" dan mereka menjawab "sudah, spaghetti"

menu sarapan yang akan dimasak kak lubeck yaitu tim telur, kak lubeck memang berjanji mau ngasih tau aku gimana cara masak, bentuk dan rasa dari tim telur yang dibuatnya. sewaktu dia akan memasak teh iis datang menghampiri untuk meminjam pancinya tapi kak lubeck tidak meminjamkannya karena akan dipakai untuk masak tim, nah semenjak kejadian ini timbullah konflik.. aku yang sedari tadi memang diam saja gak tau menahu, yang aku tau teh iis sudah misuh-misuh ke aku dan kak lubeck :( baru juga nyampek padahal :(

kata kak lubeck udah biarinin aja, aku dan kak lubeck hari itu hanya sarapan tim telur yang dibuat kak lubeck. sementara yang lainnya makan sayur sop :)) gak ada yang menawari kami sayur sop pada hari itu, padahal ya aku pengen banget sayur sopnya wkwkw sampai-sampai pulang dari rinjani aku langsung sms mama ku minta dibuatin sayur sop sewaktu tiba dirumah. Alhamdulillah terwujud :))

aku lebih memilih untuk diam, gak tau harus gimana gak tau harus berpihak ke siapa. setelah makan tepat pukul 10.00 kak lubeck menyarankan untuk melanjutkan perjalanan kembali menuju puncak. aku mengangguk saja dan yang lainnya hanya melihat kami dengan ekspresi-nya masing-masing tentunya.

aku dan kak lubeck summit duluan, kak lubeck meminta panca untuk segera menyusul setelah ia menghabiskan sarapannya, panca pun mengiyakan. summit pun kami hanya membawa makanan ringan dan air mineral yang kami minta dari kak hendri, kebetulan air di tempat camp plawangan habis. kak hendri dan porter sedang mengambil air sewaktu kami hendak summit dan kami bertemu kak hendri di jalur dan meminta 2 botol untuk persediaan kami summit.


Selasa, 15 September 2015

AKHIRNYA TIBA DI LOMBOK

setelah terombang-ambing selama 4 jam di lautan lepas, perlahan kapal yang kami tumpangi perlahan-lahan mulai menepi itu tandanya kami sudah tiba di tujuan kami, lombok. lombok masuk dalam provinsi Nusa Tenggara Barat dan lombok terkenal dengan julukan kota seribu masjid.

kapal menepi di pelabuhan lembar, lombok. satu persatu penumpang turun. waktu itu jam menunjukkan pukul 11.00 WiTA. kami bersepuluh tidak langsung bergegas mencari transportasi untuk menuju desa sembalun, kami mencari makan terlebih dahulu karena perut kami sudah keroncongan sedari tadi :))

keluar stasiun, sudah banyak supir-supir sampai calo-calo yang menawarkan jasa untuk mengantarkan ke tempat tujuan kami, kami menolak. tapi tetap saja ada seorang bapak yang menghampiri kami dan sedikit memaksa kami untuk menggunakan jasanya. kak lubeck bilang ke si bapak, kami mau mencari makann dulu, si bapak pun mempersilahkan kami tapi ia meminta kami untuk menyimpan nomer hapenya dan menghubunginya setelah kami selesai makan. baiklah. kami setuju.

gak banyak warung makan yang dapat kami jumpai di luar pelabuhan, tapi kami memilih makan di sebuah warung makan yang berada di seberang pelabuhan persis agak belok ke kanan sedikit sih :))

aku lupa aku makan apa di warung tersebut :)) yang aku ingat aku mengambil sayur pokoknya wkwk untuk minum aku memesan jus melon, si udin jus nanas tapi kok ya warna jus melon sama jus nanas sama :)) aku penasaran sama jus melonnya si udin, katanya enak... hmmmm pengen-pengenin aja lu din -,-

sehabis makan, kami melanjutkan perlajanan menuju desa sembalun. untuk sampai kesana kami bersepuluh menggunakan 2 mobil. mobil depan diisi oleh kak lubeck, panca, kak vai,dan udin sementara mobil belakang diisi oleh aku, yuan, teh iis, kak edha, kak agung dan kak hendri. adaa satu insiden lucu disini .. udin hampir aja ketinggalan di indomaret :)) karena waktu itu mobil depan ngira udin ikut di mobil belakang :))

mobil pun melaju menyusuri jalanan perkotaan di lombok, udara di lombok bagian kota gak jauh beda sama bekasi. panas hehe tapi bedanya di bekasi sudah penuh polusi sementara di lombok masih sejuk. pesawahan dengan landscape perbukitan pun masih dengan mudah kita jumpai, dan juga disepanjang jalan banyak masjid-masjid berdiri dengan kokohnya.

hampir memasuki daerah pedesaan, mobil yang kami tumpangi menepi. kami harus pindah ke mobil pick up. panas-panasan deh wkwk. aku gak tau kenapa harus pindah yang aku tau aku sayang kamu  mungkin si mobil gak kuat nanjaknya nanti ahahaha

aku dan yuan duduk di belakang bareng kaum adam, sementara kak edha dan teh iis duduk didepan menemani pak supir :)) baru sebentar jalan mobil berhenti lagi karena waktu itu sudah masuk djuhur kami menunaikan sholat terlebih dahulu.

setelah selesai menunaikan sholat, kami siap melanjutkan perjalan kembali. di tengah jalan pak supir menambah pasukan lagi untuk ikut satu mobil dengan kami, pasukan tersebut akang-akang berjumlah 4 orang yang berasal dari bandung. kami sempat berkenalan tapi aku lupa nama-nama mereka wkwk akang-akang ini tergabung dalam komunitas Hiking Route. beberapa minggu yang lalu aku nemuin instagram salah satu dari mereka (@asrpane) yaudah aku follow aja :))

untuk sampai di desa sembalun memakan waktu sekitar 3 jam, sepanjang perjalanan kami bersenda gurau dan beberapaa kali meminta supir untuk berhenti sebentar untuk sekedar mampir ke supermarket dan toko buah :)) hampir memasuki desa sembalun kami melewati hutan dengan kontur jalan aspal yang berkelok-kelok dan turun-naik. udaranya gak lagi panas karena tertutup pohon-pohon rindang, dipinggir jalan banyak monyet-monyet kecil berkeliaran mencari makan. beberapa menit keluar hutan pemandangan berikutnya merupakan perbukitan tampak rinjani dengan gagahnya seolah-olah meminta kami untuk menemuinya. Rinjani, kami segera menemui mu  !

3 jam berlalu, kami tiba dirumah pak supir untuk numpang bermalam disana, Desa Sembalun. pemandangan di rumah pak supir yang belakangan kami tahu bernama pak riki, indah sekali. kanan kiri depan belakang merupakan perbukitan. duuuhhh yaaaaa jadi mau punya rumah disana :"

di rumah pak riki kami disambut hangat oleh istri dan anak perempuan pak riki, bernama sihi. sihi ini umurnya gak jauh beda sama kami, enggak deh dia baru lulus sekolah menengah atas :))

dirumah pak riki, kami berniat bermalam sehari. memulihkan tenaga kami setelah menyusuri jalan yang panjang beberapa hari kemarin. keesokkan paginya, baru kami akan bertemu anjani :"

kami bersih-besih secara bergantian, maklum terakhir mandi pas di madiun :)) memasuki jam makan malam, istri pak riki telah menyiapkan hidangaan makan malam untuk kami, menunya berupa sayur-sayuran yang di rebus, sambal ulek, tahu goreng dan tak lupa kerupuk rambak.

kami bersepuluh ditambah akang-akang dari bandung makan bersama, melingkar. semua makan dengan lahapnya :)) setelah makan masing-masing dari kami sibuk dengan urusan kami masing-masing ada yang nonton tv, re-packing, tidur sampai sibuk berebut colokon chageran :))

aku gak tau jam berapa kami semua terlelap, aku tidur lebih dulu. kondidi badan ku sudah membaik disini dan keesokan paginya, aku siap bertemu rinjani bersama kawaan-kawan ku :) 



Sabtu, 29 Agustus 2015

SEHARI MENYUSURI CIREBON

Kota Cirebon adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Kota ini berada di pesisir utara Pulau Jawa atau yang dikenal dengan jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya.

Pada awalnya Cirebon berasal dari kata sarumban, Cirebon adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa. Lama-kelamaan Cirebon berkembang menjadi sebuah desa yang ramai yang kemudian diberi nama Caruban (carub dalam bahasa Cirebon artinya bersatu padu). Diberi nama demikian karena di sana bercampur para pendatang dari beraneka bangsa diantaranya Sunda, Jawa, Tionghoa, dan unsur-unsur budaya bangsa Arab), agama, bahasa, dan adat istiadat. kemudian pelafalan kata caruban berubah lagi menjadi carbon dan kemudian cerbon. (sumber Wikipedia) 

sebenarnya perjalanan ini sudah terencana sejak lama, keinginan makan nasi jamblang juga yang mendasari kami berdua untuk ke cirebon. namun, rencana ini baru terealisasi pada tanggal 10 Juni 2015. hahaha 

Rabu, 10 Juni 2015 

Pukul 06.30 WIB, aku sudah sampai di pelataran stasiun senen dengan diantar abang ojek dari stasiun jatinegara. kenapa aku naik ojek ? kenapa aku gak lanjut naik commuterline aja ? jadi gini ceritanya, aku bangun kesiangan. haha padahal alarm sudah aku setting jam 04.30 tapi aku baru bangun jam 05.06 kebetulannya juga aku lagi tidak sholat dan sepertinya juga mama ku lupa membangunkan aku. dengan terburu-buru aku naik commuterline tujuan bekasi - jatinegara yang keberangkatan jam 05.40 baru tiba di jatinegara jam 06.06, sebenarnya waktu itu sudah tersedia commuterline tujuan pasar senen keberangkatan jam 06.12, tapi karena aku telat ( kereta ke cirebon berangkat jam 06.45) dan kak lubeck sepertinya sudah tiba sedari tadi di senen maka aku memutuskan untuk berojek ria saja. hahaha 

aku langsung menuju toilet untuk rapi-rapi dan didepan toilet juga aku bertemu dengan kak lubeck, setelah itu kita berdua menuju minimarket yang terdapat di stasiun untuk membeli air dan roti, karena tadi terburu-buru aku lupa sarapan :( 

sepertinya loket validasi untuk kereta gajah wong sudah dibuka, segara kita masuk untuk menunggu keberangkatan. kereta gajah wong yang dijadwalkan berangkat pukul 06.45 WIB pun nyatanya ngaret, para penumpang termasuk kami berdua. sangat sangat kecewa karena nyatanya kereta baru berangkat meninggalkan stasiun pasar senen jam 07.30 WIB, telat banyak bukan ? 

didalam kereta yang lebih nyaman dari kereta ekonomi ac lainnya, yang sempat kami rasakan. hahaha maklum harga kereta gajah wong Rp 110.000 sekali berangkat, kami berdua memilih tidur-tidur ayam dan mengobrol sesekali. hahaha. sampai akhirnya jam 10.20 kereta menepi di stasiun cirebon prujakan. kami berdua turun dan enggak tau mau kemana, enggak deh .. setelah bersih-bersih (lagi) di toilet kami berencana untuk mengisi perut yang sudah keroncongan sedari tadi (padahal di kereta aku makan roti wkwkwk) di nasi jamblang ibu nur.

"mau jalan apa naik angkot?" tanya kak lubeck kepada ku 
"emang jauh ?" 
"ya lumayan lah" (sambil mainin google maps di hape-nya) 
"jalan aja deh nikmatin kota cirebon" 
"yaudah" 

sampai akhirnya setelah beberapa meter jalan dan melintas sebuah angkot berwarna biru. 
"cangkring pak ?" 
"Iya" 
kami berdua langsung naik kedalam angkot dan melupakan kesepakatan jalan kaki itu. hahahaha

nyatanya jarak dari stasiun ke warung nasi jamblang ibu nur itu gak jauh -,-

"gak taunya deket ya, kirain jauh tau gitu jalan aja" kata kak lubeck
"tadi siapa yang suruh naik angkot ?" 
"abis di google maps jauh"
"-_______-"

kami masuk ke sebuah gang besar diseberang jalan, letak warung nasi jamblang bu nur tidak terlalu jauh. jalan beberapa langkah sudah sampai didepan warungnya. warungnya cukup besar dan ramai, waktu kami berdua tiba disana sudah banyak mobil-mobil dengan berbagai macam plat polisi terparkir rapi diseberang jalan. betul saja pas kami masuk kedalam warung kondisi warung tersebut sudah ramai, segera kami menuju prasmanan untuk mengambil makanan sesuai selera kami. 

" nasi-nya berapa mba?" 
"2 mas"

di warung nasi jamblang ibu nur, untuk nasi diambilkan oleh pelayannya.. ukuran nasinya nggak beda jauh sama nasi kucing kalo di jogja dan untuk lauknya kita dibebaskan untuk memilih sendiri makanan yang telah disediakan sesuai selera kita kemudian kita membayar di kasir dengan menunjukan makanan apa saja yang kita ambil setelah itu baru deh boleh di makan wkwkwk berhubung di lantai bawah bangku-bangku sudah terisi jadi kami berdua memilih untuk makan dilantai 2 dengan pemandangan parkiran -____- untuk menu aku cuma ngambil perkedel, tempe orek, semur tahu sama bakwan jagung sementara kak lubeck ... aku lupa dia pesan apa. wkwkwkwkwk yang aku tau disalah pilih pepes, maksud hati milih pepes jamur (kalo gak salah)  yang keambil malah pepes telur asin ahahahaha. untuk harga relatif murah gak nguras kantong kok, untuk pesanan kami berdua, kami cukup mengeluarkan uang Rp 34.000 .. murah bukan ? 

selesai makan, kami berdua memutuskan untuk ke masjid raya At-Taqwa untuk sholat djuhur, jarak dari warung ibu nur ke masjid tidak terlalu jauh sehingga kami memutuskan untuk jalan kaki saja.
tiba di masjid, kami berdua gak tau mau ngapain, kebetulan juga saat itu belum masuk waktu djuhur.. akhirnya kami berdua memutuskan untuk duduk-duduk saja dipelataran masjid. wkwkwkwk 

kondisi masjid pada saat itu ramai, banyak anak-anak PAUD habis di wisuda kayaknya. dedek-dedek PAUD ini bikin gemes sekali :3 tidak lama masuk waktu djuhur .. kak lubeck bergegas untuk sholat dan aku bertugas jagain tas-nya -____- selagi nunggu ada seorang bapak duduk disebelah aku si bapak ini mau berjamaah juga. 

"lagi nunggu dek ?" tanya si bapak 
"iya pak" 
"tolong jagain sepatu saya dek"
"iya pak" 

beberapa menit kemudian bapak tersebut muncul sementara kak lubeck belum muncul juga, aku terlibat percakapan kembali dengan si bapak yang intinya secara gak langsung si bapak ngajak bareng balik ke jakarta karena kebetulan mobilnya kosong hanya seorang diri, aku dengan halus menolak karena sudah membeli tiket kereta kepulangan malam hari sementara si bapak menuju jakarta siang hari. si bapak pun pamit kepada ku.

selang beberapa menit kek lubeck muncul dan kami segera menuju destinasi berikutnya yaitu keraton kesepuhan. untuk menuju keraton kesepuhan kami beberapa kali ganti angkot. terus terang kami agak sedikit bingung dengan trayek angkotnya hehehehe sempat terlewat beberapa gang akhirnya kami turun dari angkot dan melanjutkan jalan kaki melewati gang-gang rumah penduduk, jalan yang kami tempuh lumayan jauh ditambah cuaca di cirebon yang panasnya aduhai pada saat itu.

dengan penuh perjuangan melawan panasnya kota cirebon akhirnya kami berdua sampai di keraton kesepuhan, untuk masuk ke keraton dikenakan biaya Rp.15.000/orang. keraton kesepuhan terbilang sudah cukup canggih karena untuk masuk ke keraton menggunakan e-ticketing. didalam keraton kami berdua hanya menyusuri tiap tempat yang ada. pertama kami foto-foto didepan halaman keraton yang kebetulan ada tempat duduknya dan ada patung macan putih sebagai latar belakangnya. maklum kak lubeck ngidam foto disitu :)) setelah  itu  kami masuk kedalam museum barang-barang antik milik kerajaan, di dalam museum kami gak foto-foto tapi kami malah buat video hahaha -,- enggak usah ditanya itu kelakuannya siapa bikin video.. udah pasti mah kerjaannya kak lubeck -,- puas menyusuri museum barang-barang antik kemudian kami menuju museum kereta singa barong. pintu kereta pada saat itu ditutup dan kami berdua memberanikan diri untuk membukanya sebenernya sih disuruh sama seorang guide untuk dibuka aja pintunya :))
tiket masuk keraton

didalam museum kereta singa barong terdapat sebuah kereta singa barong yang sepertinya dulu digunakan sultan untuk bepergian *duh bahasanya aulia -,-* kami gak lama berada didalam museum akhinya kami keluar lagi dan duduk-duduk kembali :)) kebetulan juga pengunjung keraton cuma kami berdua dan 1 kelompok muda-mudi berjumlah 5 orang kalo gak salah dan juga sewaktu kami kesana keraton sedang ada acara jadi kami gak terlalu masuk ke dalam keratonnya tapi emang apa gak boleh ya hehehehe tapi nih ya tapi seorang bapak guide waktu itu nyamperi kami berdua dan bercerita sedikit tentang keraton kepada kami dan juga si bapak guide ini menawarkan kami untuk bisa bertemu sultan tapi kami menolak hehehehe




puas mengelilingi keraton akhirnya kami menuju tempat berikutnya yaitu gua sunyaragi tapi sebelumnya kami menyempatkan minum es kelapa terlebih dahulu didepan keraton :)) untuk sampai menuju angkot yang akan menghantarkan kami ke gua sunyaragi kami harus berjalan kaki terlebih dahulu, kira-kira 1 km kami harus berjalan kaki hehehe eh iya gak lupa juga kami mampir sebentar ke masjid keraton kalo kata kak lubeck mah nempo aja :))

menggunakan angkot merah dengan tarif jauh dekat Rp.4000 kami diantar sampai terminal kemudian naik elf dan turun di daerah sunyaragi, tarif elf  Rp.5000 kalo gak lupa hehehe kami turun persis di daerah gua sunyaragi tapi kami gak tau persis dimana letaknya. akhirnya aku memberanikan diri bertanya pada bapak-bapak yang sedang arisan batu akik .. enggak deng bapak-bapaknya lagi ngasah batu akik ditempat jualan batu akik :))

aku : misi pak, mau nanya .. gua sanyuragi dimana ya pak ?
bapak batu akik : emang mbaknya dari mana ? *muka serius*
aku : bekasi pak
BBA : oalah dari bekasi, ituloh mba gua sunyaragi *sambil menunjuk kearah seberang dan sambil ketawa*
aku : oituuu makasih ya pak *njirrrrr diketawain membatin*
BBA : iya mba

aku ngedumel sembari menyebrang menuju gua yang ternyata letaknya diseberang jalan sementara kak lubeck hanya tertawa saja melihat percakapan ku dengan si bapak tadi.

sampai gua sunyaragi kami dibuat bingung dengan pintu masuknya, wkwkwk tapi akhirnya kami menemukannya sih ahahaha :)) untuk masuk kedalam gua dikenakan biaya Rp.8000/orang dan sudah termasuk mendapatkan voucher potongan harga batik trusmi sebesar Rp.10.000 lumayan kan ? iya lumayan ... tapi kami gak sempat mampir ke trusmi sih :))


Gua Sunyaragi adalah sebuah gua yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon dimana terdapat bangunan mirip candi yang disebut Gua Sunyaragi, atau Taman Air Sunyaragi, atau sering disebut sebgaai Tamansari Sunyaragi. Nama "Sunyaragi" berasal dari kata "sunya" yang artinya adalah sepi dan "ragi" yang berarti raga, keduanya adalah bahasa Sanskerta. Tujuan utama didirikannya gua tersebut adalah sebagai tempat beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya. (sumber : wikipedia)

berada di kompleks gua sunyargi lagi-lagi kami tidak lama-lama, sekedar keluar masuk menyusuri lorong-lorongnya yang gelap, naik-naik sampai kepuncak gua nya, duduk sejenak dan foto-foto selepas itu kami keluar komplek dan mencari masjid untuk sholat ashar.



letak masjid berada diluar komplek gua sunyaragi, kami berjalan kaki sembari cerita-cerita permainan sewaktu kecil dulu. kak lubeck sholat sementara aku duduk santai di warung disekitar masjid.

aku : bu teh pucuknya berapa ?
ibu warung : 3000 mba

*minum teh pucuk sampai abis* *beberapa menit kemudian*

aku : bu, aquanya berapa ?
ibu warung : 4000 mba

*minum air aqua sampai setengah botol*

ibu warung : darimana sih mbak keliatannya cape banget *muka heran*
aku : abis dari keraton bu terus ke gua sunyaragi
ibu warung : oalah pantes, darimana mba ? nginep di cirebon ?
aku : bekasi bu, enggak bu nanti malam pulang hehehehe
ibu warung : bekasinya mana mba ? saudara saya juga ada yang di bekasi bla bla bla bla bla
aku : bekasi timur bu hehe jauh bu dari rumah saya itu mah

gak lama suami si ibu pun dateng.

ibu warung : ini loh pak, mbanya dari bekasi abis ke keraton terus ke gua.
aku : iya pak hehehe, bu kalo mau beli sirup tjampolay dimana ya bu ?
ibu warung : di pasar mba tapi di indomaret ada juga kok
aku : oh gitu ya bu

gak lama si ibu pamit pulang dan mengajak aku untuk mampir ke rumahnya, aku menolak dan menunggu kak lubeck selesai sholat.

kak lubeck pun selesai sholat dan aku pamit ke si bapak, perjalanan selanjutnya menuju warung makan empal gentong mang darma yang udah terkenal itu, lagi-lagi kami menggunakan angkot merah menuju stasiun kejaksaan cirebon karena menurut blog yang kami baca letak empal mang gentong mang darma gak jauh dari stasiun. lagi-lagi angkot gak menurunkan kami didepan stasiun. untuk sampai ke stasiun kami harus berjalan kami menyusuri rumah warga kembali, sampai di stasiun yang kami temui bukan empal gentong mang darma melainkan empal gentong putra mang darma. sempat bingung mau makan disitu atau lanjut mencari empal gentong mang darma akhirnya kami berdua tetap mencari empal gentong mang darma dengan dibantu gugel meps dari hapenya kak lubeck.

menyusuri jalanan di cirebon untuk sampai ke empal gentong mang darma butuh perjuangan khusus karena kaki sudah capek dibuat jalan kaki terus daritadi :)) disepanjang jalan kami berdua bercerita apa saja disepanjang jalan trotoar juga terdaapat pedagang buah-buahan dan es duren. ngiler dengan es duren kami bermaksud membelinya tapi apa daya kami inget bahwa kami mau makan daging nanti. takut darah tinggi wkwkwk akhirnya kami mengurungkannya :))

akhirnya sampai di empal gentong yang dimaksud gugel meps etapi bukan empal gentong mang darma deh tapi empal gentong istrinya mang darma "bu darma" yasudahlah tak apa toh sama-sama racikan mang darma lagi juga perut sudah berdemo :))



kami berdua memesan 2 porsi empal gentong mang darma ditambah sate 10 tusuk dan minumnya es jeruk, empal gentongnya enak .. pokoknya rekomen.. kalo ke cirebon patut dicoba.
perut kenyang hati pun riang, destinasi berikutnya belanja oleh-oleh .. sirup tjampolay dan terasi :D

maksud hati hanya bertanya sewaktu membayar makanan di kasir..

kak lubeck : bu kalo mau beli oleh-oleh disini dimana ya ?
ibu : emang masnya mau beli apa ?
kak lubeck : sirup tjampolay bu
ibu : disini juga jual mas, mau rasa apa ? mau berapa botol ?
kak lubeck : pisang susu bu, berapaan bu ?
ibu : 25.000 mas, mau berapa botol ?

karena gak enak dengan si ibu yang sudah menawarkan akhirnya ...

kak lubeck : 4 botol bu *aku 2 kak lubeck 2*

kami pun membayar Rp.100.000 untuk 4 botol sirup tjampolay.

diluar warung kami membereskan daypack kami agar muat diisi sirup :)) dan bertanya kembali kepada bapak parkir didepan warung tempat membeli oleh-oleh.

si bapak bilang di pasar, tadi kami udah lewat pasar masa iya harus balik lagi ke pasar :))

akhirnya kami memutuskan utuk ke stasiun kembali, kebetulan kalau gak salah liat aku liat toko oleh-oleh dekat stasiun, menurut blog yang sempat aku baca juga terdapat toko oleh-oleh disekitar stasiun.

dengan berjalan kaki kembali menyusuri tiap trotoar menuju stasiun kajaksaan cirebon akhirnya kami ti =ba didepan stasiun dan mencari-cari toko oleh-oleh tapi hasilnya nihil. sempat melihat spanduk bacaan oleh-oleh tapi ternyata itu hanya spanduk ddan letaknya tokonya bukan disitu. yassalaaaaam -,-

akhirnya kami bertanya pada seorang bapak yang sedang duduk-duduk santai dan si bapak memberi tahu kalau mau membeli oleh-oleh disekitar PGC saja, akhirnya pun kami menuju kesana tapi sebelumnya kami mampir ke masjid untuk sholat maghrib terlebih dahulu.

selepas maghrib, kami menuju PGC dengan menggunakan angkot merah kembali. jarak dari stasiun ke PGC tidak terlalu jauh dan kami hampir terlewat.

kak lubeck : ini mah yang tadi siang kita lewatin
aku : wkwkwk iya bener

betul saja di sepenjang jalan terdapat toko oleh-oleh ahahahaha, masuk dari toko yang satu ke toko yang lain dan mencari sirup tjampolay yang asli nyatanya harga dari masing-masing toko bervariasi ada yang 22.000, 19.000 dan 18.500 ahaha

aku membeli 1 botol lagi sirup tjampolay sementara kak lubeck membeli 2 botol lagi ditambah 1 pack terasi titipan mba katanya, cieeeeeeeeeeeeeeeeeee.

oleh-oleh sudah terbeli jam sudah menunjukkan pukul 7 itu tandanya kami harus balik ke stasiun prujakan untuk kembali ke lanet masing-masing tapi sebelumnya kami mampir-mampir bentar ke Mall-nya orang cirebon sekedar ke gramedia liat-liat EIGER dan buku-buku terbaru.... liat doang beli mah enggak wkwkwkwk puas mengitari gramed akhirnya kami mampir ke KFC untuk membeli mocca float :))

aku : makan disini apa bungkus ?
kak lubeck : bungkus aja
aku : oke

aku : mba mocca float 2
kasir : bungkus apa minum disini
aku : bungkus mba

setelah membeli 2 bungkus mocca float dan bermasud meninggalkan kfc kak lubeck malah mengajak aku untuk mencari bangku kosong dan duduk-duduk dulu menikmati mocca float sampai habis.

aku : tau gitu mah bilangnya minum disini -,-
kak lubeck : *ketawa*
aku : untung mbanya gak liat, kalo liat mah kesel banget *ngedumel sambil ketawa*

segelas kfc pun habis akhirnya kami pulang menuju stasiun prujakkan, tadinya dari mall kami bermaksud jalan kaki karena menurut meps letak stasiun tidak begitu jauh. tapi kok yaaa sudah jalan sebegitu jauhnya tapi kami tak jumpai stasiun. akhirnya kami menyetop angkot dan kami ditolak karena angkot gak lewat stasiun yang kami maksud akhirnya  kami jalan kembali dan bertanya pada seorang bapak dan si bapak bilang kami salah arah, harusnya dari mall kami kearah kiri tapi kami malah kearah kanan. wkwkwk pantes gak ada angkot yang mau angkut kami.

dan kami pun kembali ke mall dan kearah kanan, bener saja sewaktu kami kearah kanan dan kami menyetop sebuah angkot si angkot mau mengangkut kami :)) sebenernya jalan kaki tidak begitu jauh tapi kami sudah kelelahan ditambah cuaca cirebon yang mulai turun rintik-rintik hujan malam itu.

kami tiba di staiun 30 menit sebelum kereta datang, aku bersih-bersih dahulu sementara kak lubeck menunaikan sholat isya terlebih dulu.

jam 20.15 kereta api progo tiba di stasiun prujakan, kami naik dan mengakhiri petualangan kami seharian ini di cirebon. didalam kereta aku beradu argumen sama kak lubeck, gak jelas apa yang diadu pokonya sampe buat ibu-ibu yang duduk diseberang bangku kami tertawa melihat kekonyolan kami berdua -,- si ibu ketawa mulu sumpaaaaah eh gak taunya si ibu warga planet juga :)) terus juga kami malah godain mba-mba yang duduk didepan bangku kami, karena si mba ini kangen sama suaminya dan ke jakarta menyusul suaminya, ahahaha konyol banget kan kami berdua :))

 jam 23.30 kereta berhenti di stasiun bekasi, aku pamit pulang duluan sama kak lubeck.. kak lubeck turun di pasar senen, si capung juga ditinggal disana :))

pokoknya perjalanan 1 hari muter-muter cirebon ini seru banget, ya walaupun masih banyak tempat yang belum sempat kami kunjungi sih hehehe. hy kak lubeck, one day trip lagi yuuuuuk hehehehe 


 

Sabtu, 11 Juli 2015

EXPLORE BANDUNG BARAT : STONE GARDEN & CURUG CIMAHI

bulan ramadhan tidak menyurutkan semangat kami untuk bepergian meng-explore suatu tempat, menikmati pemandangan yang ada dan bersyukur atas karuniaNya yang tak pernah terhingga. 

kali ini kami akan meng-explore sebagian tempat indah yang terdapat di daerah Bandung Barat, kalau ngomongin tempat indah di Bandung emang gak ada abisnya. percaya deh.
kali ini teman perjalanan ku yaitu kak lubeck dan panca, akhirnya bisa berjalan bertiga lagi. terakhir jalan bertiga ya yang waktu di Dieng itu dan gak tau kenapa udah klop kalau jalan sama mereka berdua. 

sehari sebelumnya aku bbm panca gini : 

A : ca, besok jadi ikut lu ? 
P : emang jadi ?
A : jadi, emang om gak bilang ? 
P : bilang sih, tapi kayaknya si om lagi gak enak badan deh soalnya bawa obat tadi. 
A : oh yauda deh, coba nanti gue tanya. 

aku tau kak lubeck lagi sakit tapi dia gak pernah bilang gak jadi berangkat. aku tau kak lubeck orangnya gimana. dia gak mungkin batalin suatu rencana yang udah disusun jauh-jauh hari. jalan sama dia pasti jadi. tapi kalau dia lagi sakit lain lagi ceritanya. sampai keesokan sorenya aku bbm dia. 

A : anak sultan nanti jadi gak ? (bbm sekitar jam 14.00 WIB ) 
L : are you ready ? (baru dibales sekitar jam 16.30 WIB ) 
A : siap-siap aja, sendirinya gimana ? katanya lagi gak enak badan. 
L : kalo buat foto-foto mah inshaAllah kuat. 
A : nanti kan trekking juga. 
L : kaki mah gak sakit. 
A : -___- yaudah ayo dah berangkat. 

jadi lah kami bertiga pada waktu itu ketemuan di terminal pasar rebo jam 23.00 WIB, aku tiba paling belakangan hahaha :)) 

berangkat dengan menggunakan bus doa ibu jurusan jakarta - purbaleunyi via cianjur, jarak Jakarta - Bandung yang dapat ditempuh sekitar 2 jam-an jadi diperpanjang menjadi 4 jam 30 menit. aku lebih memilih tertidur menikmati alunan musik dari hp kesayangan. hahaha mungkin juga karena efek minum antimo sebelum berangkat tadi. hahahaha 

Rabu, 1 Juni 2015 

jam 04.00 WIB kami bertiga sampai di purbaleunyi, masih ada waktu untuk sahur, kami segera mencari warung terdekat. Alhamdulillah masih ada warung yang buka :)) 
selepas makan sahur kami menuju masjid terdekat untuk sholat shubuh sekalian bersih-bersih sekalian juga istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan kembali.

jam 05.30 kami bergegas menuju tujuan pertama kami, yaitu STONE GARDEN. untuk sampai di stone garden dari purbaleunyi kami harus menggunakan 2 angkot. angkot pertama berwarna biru, kami naik dari purbaleunyi sampai pertigaan pasar dan angkot yang kedua berwarna kuning, nah angkot yang kedua ini lebih mirip oplet kalo di jakarta, angkot kuning ini juga yang menghantar kami sampai stone garden. 

jam 05.50 kami sudah sampai didepan stone garden tapi untuk sampai ke tujuan sebenarnya kami harus berjalan sekitar 30 menit terlebih dahulu dan trekking-trekking kecil untung waktu itu masih pagi jadi gak berasa aus-nya wkwkwkwk 

karena tiba di stone garden masih terlalu pagi, kami bertiga dipandang heran sama penduduk sekitar. kebetulan kami bertiga tiba bebarengan sama bubarnya kuliah shubuh penduduk sekitar.
"mau kemana neng a ?" tanya seorang ibu dan bapak
"mau ke taman batu bu pak" 
"kepagian atuh ke taman batu mah" 
"hehe iya bu pak, gakpapa" nyengir kuda lanjut jalan 

jalan menuju stone garden kami harus melewati penambangan dan pabrik batu kapur gitu sepertinya. aku gak tau. ahahaha. 
tiba didepan gerbang masuk area stone garden terdapat papan pengumuman bahwa stone garden dibuka jam 06.00 pagi, tapi setibanya kami diloket. loket masih kosong tidak ada penghuninya yaudah kami masuk aja.

dateng paling pagi, emang selalu memiliki nikmat sendiri. setidaknya pada waktu itu stone garden masih bisa kami nikmati bertiga aja, pokoknya serasa milik pribadi. sunrise pun kami bisa nikmati disini meskipun tak seindah sunrise di gunung karena waktu itu kabut juga muncul :(

ngomong-ngomong soal stone garden, stone garden atau yang lebih di kenal dengan taman batu merupakan sebuah tempat yang letaknya diatas bukit. diatas sana dapat kita jumpai batu-batu karang berserakan dari mulai yang kecil sampai yang besar. konon katanya, dahulu bandung itu merupakan sebuah lautan dan lambat laun mengering/naik ke permukaan mangkanya diatas sana dapat kita jumpai fosil-fosil kerang laut. Allahu Alam. stone garden sendiri terletak di daerah padalarang, Bandung barat. 

setelah beberapa lama menikmati sepinya stone garden, munculah dedek-dedek gemes cantik berkerudung. sepertinya mereka berasal tak jauh dari daerah stone garden. aku lupa bercengkrama sama mereka. 
gak beberapa lama dari kemunculan dedek-dedek gemes muncullah seorang bapak dengan membawa buku tamu meminta biaya retribusi kepada kami dan meminta kami untuk mendatakan diri padaa buku tamu yang telah ia bawa wkwkwkkwk. 

fasilitas di stone garden terbilang sudah cukup memadai, mushola dan toilet sudah tersedia. kalo haus/lapar ? jangan khawatir sudah banyak warung-warung tersedia. kalo capek ? jangan khawatir juga, sudah ada ojek yang tersedia pula. disekitar puncak stone garden juga bisa kamu jumpai sebuah makam, aku gak tau itu makam siapa. kalau kamu kesana sempatkan sebentar untuk berdoa ya :) di sekitar puncak stone garden juga sudah terseedia pendopo-pendopo jadi kalau kamu capek, kamu gak perlu susah-susah cari bahu untuk sandaran tempat untuk beristirahat. hahahaha 

puas menikmati keindahan stone garden kami memutuskan untuk lanjut perjalanan menuju goa pawon, goa yang letaknya masih satu kompleks dengan stone garden ini. untuk sampai goa pawon kami harus melipir ke belakang sebuah warung mengikuti jalan setapak yang menurun terus-terusan. 30 menit berlalu akhirnya kami tiba di kompleks goa pawon, lagi-lagi sepi hanya ada dedek-dedek gemes lagi main bola dan kami ngerusuhi mereka -___- 

tiba didepan pelataran goa kami dibuat takjub sama keindahannya, masuk kedalam kami disambut sama bunyi-bunyi kelalawar, semakin masuk kedalam bau kotoran kelelawarnya makin bikin mual :( tapi kami bertiga masih penasaran jadinya terus-terusan masuk kedalam sampai kami jumpai fosil manusia purba yang memang terdapat di goa pawon dan setelah itu kami bergegas turun karena hawa-nya gak enak :(
setelah goa pawon kami melanjutkan perjalanan menuju curug cimahi, dari goa pawon kami tidak menjumpai angkot sama sekali, kami harus trekking melewati jalan yang hanya dilewati kendaraan pribadi penduduk sekitar saja. perjalanan untuk sampai depan jalan raya benar-benar menguras tenaga. bagaimana tidak jalannya turun naik gitu :(( kalau gak inget lagi puasa mungkin aku sudah habis 1 botol air minum.
akhirnya angkot kuning muncul juga, kami bertiga senang bukan main. 

menuju curug cimahi, kami bertiga harus 3 kali ganti angkutan umum. pertama dari stone garden kami bertiga naik angkot berwarna kuning sampai pasar. terus lanjut angkot berwarna biru jurusan masjid agung cimahi tapi turunnya jangan di masjid agungnya, bilang aja sama abang angkotnya mau ke curug cimahi nanti si abang angkot juga paham bakal nurunin kita dimana. abis itu lanjut angkot lagi jurusan cisarua nah angkot ini berhenti persis di curug cimahi. 

sekitar jam 11 siang kami tiba di curug cimahi, untuk sampai tujuan kami harus menuruni 587 buah anak tangga, tapi kalo gak mau sampai bawah gak mau juga main-main air sudah disediakan tempat untuk melihat curug dari kejauhan. tapi ya karena kami bertiga anaknya penasaran jadilah kami turun sampai bawah. untuk turunnya sih gampang banget tapi nanti pas naiknya pasti butuh perjuangan banget :( 

sampai di air terjun, kami bertiga langsung berlari-larian main air, maklum anak kota jarang liat air tumpah-tunpah gitu :( terlebih lagi perjalanan dari stone garden menuju curug cimahi yang melelahkan sangat ditambah lagi kerongkongan yang sudah mulai mengering tapi kami bertiga gak nyolong minum air disini kok hahaha 

jangan tanya udara di curug cimahi gimana, sudah pasti menyejukkan. pokoknya gak berasa kalo lagi puasa deh. airnya dingin-dingin seger kalo gak inget takut masuk angin mungkin kami bertiga bakal berlama-lama main airnya. pemandangannya juga indah sekali dan fasilitasnya pun sudah lengkap ada pendopo untuk istirahat, mushola, toilet dan warung-warung. 

puas main air, aku ganti baju terlebih dahulu selepas itu menuju mushola untuk sholat djuhur dan istirahat sejenak sebelum balik ke jakarta. 
maksud hati hanya istirahat selepas sholat tapi apa daya kami bertiga malah tertidur di mushola.
jam 14.00 WIB aku dibangunkan kak lubeck dan sesegera merapikan barang-barang dan melanjutkan perjalanan menuju jakarta. 587 buah anak tangga sudah menanti didepan mata, memang betul perjalanan pulang tak seindah perjalanan menuju curug cimahi  :( dengan penuh perjuangan akhirnya anak-anak tangga itu berhasil kami lewati hahaha di sekitar curug cimahi juga masih berkeliaran monyet-monyet lucu berpasukan gitu. aku sempat takut. takut-takut mereka mengeroyok ku dari belakang soalnya waktu itu aku berjalan seorang diri kak lubeck dan panca sudah melesat terlebih dahulu. tapi syukurlah hal itu tidak terjadi :))

kami bertiga tidak langsung pulang menuju jakarta, kami bertigaa berenca ke alun-alun bandung untuk buka puasa disana. sebelumnya kami mampir dulu ke masjid agung cimahi untuk sholat ashar dan melanjutkan perjalanan menuju alun-alun menggunakan busway-nya bandung. 

jam 17.00 kami tiba di alun-alun sekaligus masjid agung bandung, kondisi alun-alun sudah ramai sekali. banyak anak-anak sampai orang dewasa kumpul disini dari sekedar hanya ngabuburit atau memang berencana buka puasa disini seperti kami ini. 

jam 17.30 kami berjalan mencari makanan dan minuman untuk berbuka puasa, untuk minuman sudah sedari di stone garden kami membayangkan es kelapa terlebih lagi kak lubeck yang sedang tak enak badan selalu membayangkan kelapa ijo gara-gara aku suruh minum kelapa ijo supaya cepat sembuh abis katanya keracunan makanan jadi perutnya sering kontraksi gitu :)) 

akhirnya kami jumpai bapak-bapak penjual es kelapa didekat kantor pos indonesia yang letaknya gak jauh dari alun-alun. 

"pak es kelapa-nya 3" ucap kak lubeck si bapak langsung bergerak 
" pak ada kelapa ijo?" tanya ku 
"lagi gak ada neng" 
"yah gak ada, gimana dong?" ucap ku ke kak lubeck si bapak berhenti senjenak
"lah ini kelapa ijo" ucap kak lubeck
"yeee beda" 
" bedanya apa ?"
"kalo kelapa ijo warna kelopak atasnya pink-pink gitu"
"kirain sama aja, kulitnya kan sama-sama ijo, kirain kelapa ijo ya karena kulitnya ijo"
"-____- kelapa ijo mah buat obat"
"oh baru tau"
"-____-" 

"pak yang jualan kelapa ijo dimana?" tanya ku pada si bapak 
" disini juga biasanya ada neng, cuma sekarang lagi gak ada" ucap si bapak 

"gimana jadinya ?" tanya ku pada kak lubeck dan panca
"yaudah pesen aja, kelapa ijonya mah nanti aja" kata kak lubeck

"pak es kelapanya 3 ya "
"dibungkus apa minum disini ?"
"dibungkus aja pak" 

3 bungkus es kelapa muda + susu seharga 5000,- jadi minuman buka puasa kami hari ini bukan kelapa ijo :)) untuk makanannya kami memilih batagor seharga 10.000,- menu buka puasa yang sederhana bukan ? tapi kalo dinikmatin sama orang-orang terdekat jadi menu yang mewah bukan ?
singkat cerita selepas sholat maghrib di masjid agung bandung, kami bertiga melanjutkan perjalanan menuju terminal leuwi panjang untuk pulang ke planet kami masing-masing. di terminal leuwi panjang kami berpisah kak lubeck dan panca balik ke tangerang sementara aku balik ke bekasi, petualangan kami bertiga dihari itu kami sudahi disini. 


jam 22.00 WIB aku sudah sampai di terminal bekasi, perjalanan kali ini sungguh luar biasa dan terus terang ini perjalanan pertama yang aku lewati di bulan puasa. sebelumnya gak pernah sama sekali dan Alhamdulillah selama trip puasa ku gak bolong hahahaha.


 estimasi biaya : 
bus doa ibu jakarta - purbaleunyi 35.000
stone garden 4000/orang
angkot cimahi-cisarua pp 14.000
curug cimahi 15.000/orang
bus prima jasa bekasi-bandung 60.000